Zhou Zimo hanya mengangkat bahu mendengar jawaban Mu Yuchen.
"Aku belum tanya padamu ini, tapi bagaimana rasanya menjadi calon ayah? Aku kemarin mampir ke tempat kakekmu, semuanya waktu itu. Mereka baik-baik saja. Tak bisa berhenti membicarakan calon cicit, katanya. Sudah tidak sabar lagi."
Mendengar itu Mu Yuchen hanya bisa terkekeh perlahan, tanpa berkata apapun lagi.
Jelas dirinya menantikannya juga dan pastinya dia sering merasa khawatir terlebih kala dilihatnya reaksi sang istri. Tak pernah menyangka bahwa seorang yang hamil akan menderita seperti itu. Dokter berpesan, bahwa masih banyak hal yang harus diperhatikan dan terdengar cukup banyak untuk dilaksanakan.
"Kau senang sekali sampai lupa dengan tugasmu!" keluh Zhou Zimo. Samar pikirannya terasa bingung.
Dan ketiganya pun pergi meninggalkan pusat anggar itu kala Su Chen selesai berganti pakaian.