Mu Yuchen mengalihkan pandangannya dari majalah ke Xiaye saat dia berbicara. Dia sedikit mengernyit dan bertanya setelah terdiam sesaat, "Mana kunci ke apartemenmu?"
Xi Xiaye sedikit terkejut. Tanpa sepatah kata dikeluarkannya seonggok kunci dari saku bajunya. "Kamar nomor 704. Pintu depan agak sulit dibuka. Angkat saja sedikit dan itu akan baik-baik saja. Semua dokumen ada di dalam koper hitam di atas meja di ruang kerjaku. Ambilkan saja semuanya. Ada juga laptop dan hard disk di atas meja di kamar tidur. Ambilkan saja semua itu dulu dan aku akan kembali mengambil sisanya sendiri beberapa hari ke depan."
Mu Yuchen melihatnya dan mengambil kunci itu. "Yakin itu sudah semuanya?"
Xi Xiaye menggeleng dengan wajahnya yang memerah. Diseruputnya gelasnya. "Ya. Itu saja. Barang-barangku sedikit berantakan, bahkan aku sendiri tidak tahu di mana kuletakkan barang-barang penting. Ingatanku sedikit melemah akhir-akhir ini…"
"Orang mungkin berpikir aku adalah atasan yang menekan bawahannya. kau ini benar-benar tidak bisa menikmati hari libur? Tak pernah kulihat orang yang seloyal ini pada pekerjaanya"
Mu Yuchen memandangnya dengan aneh. Dia masih sakit dan lemah, namun masih berpikir soal kerjaan. Tidak sulit untuk mengerti bagaimana dia telah berusaha meraih posisi Direktur dari jabatan terkecilnya hanya dalam waktu lima tahun. Dia pasti menaruh porsi yang sangat besar dari semuanya.
"Kalau begitu kau bisa menaikkan jabatanku sebagai bentuk apresiasi." Xi Xiaye memandangnya dengan serius.
"Bermimpilah! Bukannya aku sudah memposisikanmu sebagai Direktur Perencanaan? Glory World Corporation tidak membiarkan adanya nepotisme. kau harusnya tahu itu lebih baik dariku, Direktur Xi." Mu Yuchen menatapnya sambil menutup majalah di hadapannya. Kemudian dibukanya laci meja kopi dan diambilnya controller, meletakannya di atas meja di hadapan Xi Xiaye.
"kau yang menaikkan jabatanku? Bukankah karena Departemen Sumber Daya Manusia.."
"Pikirmu kau benar-benar menaiki roket dan menggapai semuanya untuk menjadi Direktur Perencanaan di kantor pusat Glory World Corporation? kau telah menyelesaikan tugasmu dengan sangat baik. Aku benar-benar tahu dengan apa yang terjadi di kantor pusat bahkan saat aku sedang pergi, itulah kenapa aku membuat pengecualian dan menaikkan jabatanmu."
Mu Yuchen menuangkan segelas air sambil berkata. Diminumnya dan dilihatnya Xi Xiaye dengan seksama.
Xi Xiaye sangat terkejut. Tidak heran jika perusahaan mempromosikannya begitu cepat. Butuh waktu yang sangat lama untuk meraih posisi sebagai Direktur, namun hanya dalam waktu setengah tahun saja dia dipromosikan menjadi Direktur Perencanaan.
"Tapi, yang mengejutkanku adalah bagaimana kau membuatku terkesan. Kelihatannya aku harus menghabiskan lebih banyak waktu mengakrabkan diri dengan karyawan lebih baik lagi di masa yang akan datang."
Xi Xiaye mengerti maksudnya Yuchen "Banyak perusahaan besar berpatokan kepada pengalaman dan umur seseorang, tapi kurasa memotivasi orang-orang muda yang pengalamannya tidak lebih lama dari orang-orang dengan pengalaman itu sangat relevan. Aku tahu kau tidak akan sedangkal itu dalam mengambil sebuah keputtusan, Tuan Mu."
Mu Yuchen tersenyum. "Kalau demikian, bagaimana bisa aku menemukanmu?"
Tiba-tiba dia berdiri dan menunjuk controller tadi. "Biar kuambilkan barang-barangmu. Kalau kau bosan, nontonlah. Kalau lelah, beristirahatlah di kamar."
"Baiklah. Oh iya, tolong ambilkan juga beberapa buku di sebelah tempat tidurku," Xi Xiaye menambahkan.
"Mmm, tunggulah." Dia pun berlalu setelah itu.
Xi Xiaye berpaling dan melihat ke luar jendela besar itu, sosoknya yang mulai menghilang di pintu masuk setelah beberapa saat…
Apartemennya tidak terlalu jauh dari Maple Residence. Sekitar tiga puluh menit perjalanan jika berkendara dengan cepat.
Ah Mo mengambil kunci dari Mu Yuchen dan membuka pintu tempat tinggal Xi Xiaye yang terlihat kecil namun mewah dan nyaman.
Seluruh tempatnya bertemakan warna emas terang dan berdekorasikan pernak-pernik ala Roma modern, memberikan ciri khas elegan dibanding hanya sebatas ruang unit yang biasa saja. Semua itu memberikan kehangatan untuk sebuah tempat yang tenang dan pada umumnya mirip dengan interior rumahnya di Maple Residence.
Segudang pikiran terkagum-kagum pada Mu Yuchen begitu dia masuk.
"Tuan, ruang kerjanya di sebelah sini."
Ah Mo membuka ruang kerja melihat lemari tinggi penuh dengan buku dan sebuah meja bersih dekat jendela besar. Dengan sekali menoleh dari mejanya itu, akan terlihat keseluruhan yang ada di luar sana.
Sederhana namun rapi, sama seperti pembawaannya.
Mu Yuchen pun masuk dan melihat lemari buku itu. Diambilnya salah satunya dan mengamati isinya sebelum akhirnya diletakkannya kembali.
Dilihatnya di atas meja beberapa dokumen yang terbuka. Semua itu adalah dokumen proyek South River. Dia telah menandai beberapa detail dan membubuhkan komentar, menunjukkan betapa seriusnya dia sebagai pekerja.
Dengan cepat disimpannya semua dokumen itu dalam koper hitam.
Begitu hendak meninggalkan ruang studi itu dengan kopernya, dia memperhatikan sebuah foto kecil di atas meja. Dia pun maju selangkah lebih dekat untuk diamatinya.
Itu adalah foto Xi Xiaye. Dengan rambut sepanjang punggung, dia sedikit bersandar dengan punggung tangannya di dahi melihat langit dengan mata sayunya. Gambar itu menunjukkan ketenangan seolah dia benar-benar menikmati waktunya di tempat terbuka.
Mu Yuchen tersenyum dan memutuskan mengambilnya juga setelah berulangkali mempertimbangkannya…