Xi Xiaye tidak menjawab, hanya tertunduk saja sambil tangannya yang telah lebam karena serangan itu dipegang oleh sang pria.
"Sakit?" tanyanya lembut.
"Uh, sedikit…" jawab Xi Xiaye lirih. Dipikirnya sang pria akan menghiburnya, namun ternyata katanya dingin, "Yah, kau pantaslah."
Dengan jawaban yang kasar itu, genggamannya pada tangan sang gadis masih dilanjutkannya. "Lain kali biar yang lain saja yang melakukan ini. Meski kulitmu memang tebal, bukan berarti akan menguatkan kepalanmu. Kau itu tidak cocok memberi orang-orang pelajaran. Bertingkah seperti seorang berandalan. Kau harus lebih beradab lagi kalau memang harus berjotos."
"Hmph, aku memang selalu seorang berandalan. Kenapa aku harus beradab dengan orang yang begituan? Menurutmu mereka akan mendengarkanku hanya karena aku bicara? Yue Lingsi itu gila! Semakin berurusan dengannya, akan lebih kubuat kejam." Xi Xiaye menyahutinya balik.