Xi Xiaye tampak mengertak gigi. Pancaran matanya muram. "Jika kukatakan kalau dia menjebakku, memintaku menemaninya sampai merayu dan hendak melecehkanku, dan ditengah semua itu akhirnya kuambil pena dan menusuk matanya, apa kau mau percaya? Dia adalah pelatih terbaik di akademi sementara aku hanya murid yang masuk hanya karena faktor koneksi. Siapa yang mau percaya?"
Mu Yuchen terperangah mendengarnya. Sorot matanya tampak dingin.
"Dan setelah itu, aku dikeluarkan secara tidak hormat, sampai hampir masuk penjara. Ayah berusaha keras dengan segala koneksinya untuk menghapus catatan kriminalku, sementara Ibu sampai mengeluarkan uang Kakek agar membungkam pelatih itu. Saat aku keluar dari situ, pelatih kelas di akademi menjadikanku contoh buruk di hadapan peserta didik. Apa lagi yang harus kukatakan? Bagimana menjelaskannya? Katakan padaku! Bagaimana caraku membuktikan diriku tidak bersalah?"
