Badai di luar semakin deras. Petir dan kilat melintas di langit dari waktu ke waktu. Dongfang Liuyun dengan santai melemparkan ponsel di tangannya ke meja di sampingnya lalu melihat badai yang masih dengan keras menghantam jendela. Setelah beberapa saat, ia akhrinya berbalik dan tiba-tiba meninggalkan ruangan.
Ia kembali dalam waktu singkat, tetapi sudah ada dua gelas bersih dan sebotol anggur di tangannya.
Dongfang Liuyun membukanya dan menuangkan ke dalam kedua gelas itu. Ia memegang satu gelas dan meminumnya dalam beberapa teguk. Kemudian, ia menuangkan segelas lagi …
Ketika Qi Lei berjalan keluar dari kamar mandi sambil menyeka rambut hitamnya yang setengah kering, ia bisa mencium aroma samar anggur di udara dan dengan cepat mendongak untuk mencari Dongfang Liuyun. Qi Lei langsung bisa mendapatinya berada di dekat tirai besar itu dan dengan santai meminum segelas anggur.
Ia segera mengerutkan kening dan berjalan mendekat.