Mu Yuchen memandang istrinya terkejut. Ketika dilihatnya Xi Xiaye berusaha keras menyembunyikan rasa malunya dari wajah cantiknya itu, dia tertawa. Sorot matanya tampak begitu lembut.
Saat itu, dia sebenarnya berpikir bahwa mereka hanyalah sepasang kekasih muda yang naif dan belum berpengalaman. Namun, dia tidak dapat menyangkal semua itu, dan rasanya menyenangkan.
Rasa ini tak pernah dialaminya lebih dari tiga puluh tahun hidupnya, membuatnya benar-benar bahagia.
Akan tetapi, tindakan sang gadis juga begitu baik, sehingga Mu Yuchen pastinya tidak akan membiarkannya merasa kehilangan. Maka diraihnya kepalanya dan dengan lembut diciumnya bibir istrinya yang dingin karena suhuudara.
Dia tidak meneruskannya lebih lama, melainkan hanya menikmatinya dengan singkat. Jika tidak, dia khawatir akan tenggelam di dalamnya dan tak dapat menahan diri. Dialah yang nantinya akan kesusahan.