Saat ia berpikir hati Yin Shaojie sudah melunak, mata Mu Xiaoxiao pun berbinar-binar. Dia mengangguk dengan senang dan berkata, "Ya, aku mau" .
"Aku haus," gerutu Yin Shaojie.
Mu Xiaoxiao dengan cepat mengambil sebotol air mineral dan membukanya lalu memberikannya pada Yin Shaojie. "Ini air."
Yin Shaojie tersenyum dan mengangkat bahunya. "Punggungku terasa sakit, ini pasti karena tadi aku menggendongmu lama sekali."
Mu Xiaoxiao bangun dengan sigap dan memijat bahunya dari belakang.
"Apa pijatanku cukup kuat?" Setelah beristirahat sebentar, Mu Xiaoxiao sudah tidak lelah lagi.
Yin Shaojie mengangguk. "Iya, itu cukup. Kau bisa duduk lagi."
Mu Xiaoxiao pun duduk. Matanya fokus menatap ayam goreng di tangan Yin Shaojie.
"Kau boleh makan ayam ini… tapi, hanya satu suap," katanya.
Ekspresi Mu Xiaoxiao langsung berubah setelah mendengarnya, dia bertanya lagi pada Yin Shaojie untuk memastikan "Hanya satu suap?"
Yin Shaojie meliriknya. "Memangnya kau mau makan berapa banyak? Aku sudah cukup baik untuk membiarkanmu makan satu suap; jangan menyia-nyiakannya!"
"Aku mau, aku mau, aku mau!" Mu Xiaoxiao berkata dengan cepat, dia takut Yin Shaojie akan berubah pikiran dan menolaknya .
Sambil memegang ayam goreng itu, Yin Shaojie menyuapi ayam itu ke mulutnya. Seolah takut dia lari, Mu Xiaoxiao memegang tangannya dengan erat. Membuka mulutnya lebar-lebar, dia mencondongkan tubuhnya ke depan dan menggigit ayam goreng itu.
Yin Shaojie tertegun. Dengan tak percaya, dia bertanya, "Bagaimana kamu bisa membuka mulutmu selebar itu?"
Mu Xiaoxiao sangat senang. Lalu dia duduk dan mengambil sepotong ayam tadi dari mulutnya dan memegangnya untuk segera memakannya.
Yin Shaojie menunjukan ekspresi jijik. "Ew, kau sangat menjijikkan!"
"Kau yang menjijikkan! Siapa suruh kau tidak memperbolehkanku makan ini?" Mu Xiaoxiao mengulurkan tangan dengan jarinya yang berminyak dan mencoba untuk mengelap jarinya pada baju Yin Shaojie.
"Jangan sentuh aku! Tanganmu kotor!" Yin Shaojie menghindar dengan cepat.
Mu Xiaoxiao tertawa kecil. Dia mendekatinya lagi dan mencoba untuk menyentuhnya dengan jarinya.
"Oi!" Yin Shaojie berteriak dan menarik tangannya. Dia tidak sengaja menindihnya ke tanah.
Dengan posisi Yin Shaojie di atas Mu Xiaoxiao mereka terlihat sangat mesra.
"Ah ah ah! Yin Shaojie! Lepaskan aku !" Yang Mu Xiaoxiao takutkan adalah akan ada serangga yang akan menggigitnya. Dia menjerit keras dan seluruh kulitnya merinding.
"Hehe, kamu takut sekarang?"
Mereka berdua bercanda bersama. Di sebuah sudut jalan, Han Yun diam-diam mengamati mereka. Matanya memerah saat melototi pemandangan itu seolah-olah dia ingin merobek Mu Xiaoxiao menjadi potongan-potongan kecil, dan bibirnya pun menjadi pucat karena ia menggigitnya saking kesalnya.
...
Yin Shaojie lalu melepaskan Mu Xiaoxiao saat ponselnya berdering.
Setelah dia selesai menelepon, dia berkata kepada Mu Xiaoxiao, "Mereka sudah selesai bermain dan mereka bilang akan pergi minum. Apa kau mau ikut? Atau kau mau pulang?"
Mu Xiaoxiao mengangkat tangannya dengan cepat seolah-olah dia takut Yin Shaojie akan berubah pikiran. "Aku mau ikut, aku mau ikut!" Jawabnya buru-buru.
Dia khawatir Shaojie akan mengusirnya dan tidak membiarkannya memasuki bar.
Yin Shaojie berdiri dan menyapu rumput dari celananya. "Ayo pergi."
Mu Xiaoxiao juga bangun dan mengangkat jaket yang dia duduki. Melihat kerumunan yang berada cukup jauh dari tempat mereka berdiri, dia bertanya dengan muram, "Apakah kita akan berjalan kesana? Itu sangat jauh."
Saat dia mengatakan itu, mobil Bugatti Yin Shaojie pun datang dan menghampiri mereka. Yang mengendarai mobilnya adalah orang yang mengirim makanan tadi.
Mu Xiaoxiao mengembalikan jaketnya kepadanya. "Terima kasih!" Dia tersenyum ramah.
Dia sedikit terkejut. Dia tersipu, lalu membalas, "Tidak masalah. Lagipula itu adalah tugasku."
Yin Shaojie sudah membuka pintu dan masuk ke dalam mobil. Lalu dia berteriak pada Mu Xiaoxiao "Cepat masuk!"