"Apa yang aku lakukan?" Mu Xiaoxiao bertanya kepadanya. Dia bertanya lagi karena dia tidak paham dengan apa yang dia katakan sebelumnya.
Ekspresi Yin Shaojie sangat aneh dan dia seperti kesulitan untuk berbicara. Walaupun Mu Xiaoxiao sudah bertanya terus, dia tetap tidak mengatakan apa-apa. Dia malah menutup kepalanya dengan selimut dan berharap untuk melanjutkan tidurnya.
"Yin Shaojie! Kau terlalu menyebalkan, berbicara sambil main tebak-tebakan. Apa yang aku lakukan padamu semalam? Katakan padaku. Aku ingin tahu!" Mu Xiaoxiao punya rasa ingin tahu yang tinggi. Jika dia tidak mau menjawabnya, dia tidak akan membiarkannya begitu saja.
Yin Shaojie mengacungkan jarinya dari bawah selimut dan menjawab, "Apa yang kau janjikan padaku kemarin?"
Mu Xiaoxiao tiba-tiba teringat dengan apa yang dia katakan dan berseru, "Oh ... aku tahu! Jie, katakan padaku. Katakan dengan cepat!"
Dia tidur nyenyak semalam. Dia hanya ingat memejamkan mata dan bangun di siang hari, dan dia sama sekali tidak ingat apa yang sudah dia lakukan.
Yin Shaojie kesal dengan suaranya, dan dia menjulurkan kepalanya dari balik selimut. Dengan mata mengantuk, dia menatapnya dan berkata, "Ngomong-ngomong, aku disiksa sepanjang malam olehmu dan itu membuatku tidak bisa tidur nyenyak. Sebagai gantinya, kau harus membuatkanku sarapan, jadi berhentilah menggangguku dan biarkan aku tidur sebentar lagi... "
Mu Xiaoxiao melihat bahwa dia benar-benar lelah dan sepertinya dia tidak berpura-pura. Lalu matanya tertutup rapat.
Hatinya menjadi lembut. Dia melepaskan selimutnya dan berkata dengan lembut, "Baiklah kalau begitu. Aku akan bangun dan membiarkanmu tidur sebentar lagi."
"Ya," Yin Shaojie menjawab sebelum memejamkan matanya untuk melanjutkan tidur.
Mu Xiaoxiao tidak ingin mengganggunya. Dia dengan hati-hati bangun dari tempat tidurnya, meninggalkan kamar tidur dan pergi ke kamar mandi di luar.
Setelah selesai menyegarkan diri dan berganti pakaian, ia duduk bersila di sofa dan meminta layanan cepat untuk mengantar sarapan ke kamar mereka.
Sebenarnya, Yin Shaojie tidak tidur lama, dia hanya tidur sekitar 10 menit saja.
Dia bangun dan membuka matanya, hanya untuk mengingat apa yang telah dilakukan Mu Xiaoxiao padanya tadi malam.
Mengapa begitu sulit untuk membicarakannya? Dia tertawa getir.
Apa yang sebenarnya terjadi sebenarnya adalah Mu Xiaoxiao, anak kecil nakal itu, memiliki kebiasaan buruk menendang secara acak saat tidur!
Sejak hari pertama dia tidur bersamanya, dia sudah menendangnya. Tepat ketika dia akhirnya tertidur, dia hampir terjatuh dari tempat tidur karena tendangannya. Karena tidak ada cara lain, akhirnya dia memutuskan untuk memeluknya supaya dia bisa tidur dengan tenang.
Itu sebabnya setiap kali mereka bangun, keduanya akan berada dalam posisi berpelukan. Sebenarnya ini sangat memalukan jika hampir terjatuh dari tempat tidur, jadi pasti sulit untuk membicarakannya.
Awalnya, dia mengira bahwa Xiaoxiao sengaja melakukannya. Tapi, ketika dia menendangnya lagi tadi malam, dia tahu bahwa gadis itu memiliki kebiasaan buruk.
Yin Shaojie bangun dari tempat tidur dan pergi ke kamar mandi untuk menyegarkan diri. Kimono tidur yang dipakainya terlihat longgar dan tanpa memperbaikinya, dia berjalan keluar.
Mu Xiaoxiao melihatnya dan berkata, "Kau bangun cepat sekali? Kenapa kau tidak tidur lebih lama lagi?"
Saat itu juga, staf hotel datang untuk mengantar sarapan.
Yin Shaojie dengan malas berjalan menghampiri Mu Xiaoxiao, duduk disampingnya dan berkata, "Aku lapar."
"Aku sudah memesan makanan kesukaanmu. Ayo makan," kata Mu Xiaoxiao sambil tersenyum.
Yin Shaojie menyipitkan matanya dengan ragu. Seseorang yang tiba-tiba memberikan perhatian seperti itu pasti sedang menyembunyikan niat jahat!
"Niat baik seperti itu? Mungkinkah ini sebuah jebakan?" Dia melihat ke seberang meja. Memang ada makanan kesukaannya.
Tidak disangka Xiaoxiao masih ingat makanan kesukaannya.
Mu Xiaoxiao mendekatinya dan memijat punggungnya untuk membuatnya relaks. Dia kemudian langsung mengatakan, "Bukankah ini akhir pekan? Kau pasti memiliki banyak kegiatan hari ini, kan? Ajak aku bersamamu!"
"Tidak, aku tidak bisa melakukan itu." Yin Shaojie mengangkat alisnya.