Hanya memikirkan perselisihan yang terjadi di studio kemarin—ketika Jing Xi menembak tiga kali padanya—hatinya akan bergetar ketakutan.
Meskipun tidak ada peluru di pistol, itu menunjukkan bahwa wanita itu benar-benar berani menembaknya dan dia benar-benar menginginkan nyawanya.
Mo Yutian menggenggam tangannya di belakangnya, tubuhnya setengah tersembunyi di bawah bayang-bayang. Dia sangat terganggu oleh suara tangisan Lang Ling'er.
"Berhenti menangis! Apa yang aku katakan? Bukankah aku sudah bilang jangan memprovokasi Jing Xi? Apa ucapanku bagai angin lalu?"
Meskipun Lan Ling'er terbiasa bangga karena dimanja oleh kakaknya, dia tetap takut pada Mo Yutian.
"Dia yang pertama-tama memprovokasi aku, kalau tidak aku tidak akan mengganggunya!"
"Apakah dia wanita seperti itu? Aku benar-benar tidak mengerti. Kenapa kau selalu berselisih dengannya?"
Inilah yang paling menyusahkan Mo Yutian.