Qiao Ruoxi tersenyum canggung.
"Tuan Feng, kau bisa memberiku salep. Aku akan segera pulih."
"Hentikan omong kosongmu. Duduk diam."
Feng Yunan mulai mengoleskan salep dengan hati-hati.
Gerakannya sangat lembut, seolah-olah dia adalah seorang seniman yang dengan cermat membersihkan mahakaryanya yang paling memuaskan.
Qiao Ruoxi bisa melihat fitur tampan dan sempurna pria itu, serta matanya yang fokus dan dalam.
Dia harus mengakui bahwa Feng Yunan adalah pria paling tampan yang pernah dia lihat.
Selain sifat buruknya yang sombong dan tidak bisa didekati, dia sebenarnya sangat menawan. Jika bukan karena perselisihan sebelumnya, dia mungkin seperti rekan wanita lainnya di toko utama dan tidak bisa tidak jatuh cinta padanya.
Tindakan dan matanya yang lembut membuat Qiao Ruoxi merasa bingung.
Mungkin dia masih terbiasa dengan tatapan dingin dan galak Feng Yunan. Mungkin dia terlahir dengan masokisme.