Qiao Ruoxi memandangi ruangan yang penuh dengan kulit melon dan kulit buah, lalu menatap ibu dan anak perempuannya yang sama-sama kelelahan. Dia tidak bisa menahan diri untuk tidak menjawab, "Aku sudah mencuci pakaianku sepanjang sore. Mengapa kamu tidak membiarkan Sepupu Ruyi mencuci piring?
Su Ruyi mengangkat alis tipisnya dan cemberut.
"Sepupu, tidak bisakah kamu melihat bahwa Ibu membantuku mengoleskan cat kuku?"
Jiang Yan melihat keengganannya dan tampak tidak senang.
"Aku menyuruhmu untuk mencucinya. Mengapa kamu memiliki begitu banyak omong kosong untuk dikatakan? Bukankah kamu yang selalu mencuci piring? Jangan menganggap dirimu sebagai orang yang mulia hanya karena kamu telah bekerja di kota selama beberapa hari. Sepupumu hidup bahagia sebagai istri orang kaya. Bagaimana dia bisa mencuci piring? Seberapa berharga tangannya?"
"Hanya tangan Su Ruyi yang berharga, tetapi tangan orang lain tidak, ya?"
