Jing Xi terbangun begitu mobil tiba dan berhenti di istana. Ketika dia membuka matanya, dia menyadari bahwa dia bersandar di bahu Raja dan bahu itu basah oleh air liurnya. Dia mati ketakutan.
"Maaf, Yang Mulia… aku tidak tahu… maaf…"
"Tidak apa-apa. Apa kau tidur dengan nyenyak?" Huo Yunshen bertanya dengan lembut.
"…" Jing Xi membeku menjadi batu lagi.
Dia bertanya-tanya apakah dia sedang bermimpi.
Kalau tidak, mengapa Raja memiliki ekspresi lembut di matanya? Mengapa nada suara Raja terdengar begitu lembut?"
Huo Yunshen melihat Jing Xi tampak tercengang. Mau tak mau dia mengeluarkan sapu tangan dan membantunya menyeka air liur di sudut mulutnya.
"Kita sampai. Sudah waktunya untuk keluar. "
"…"
Raja sudah turun dari mobil, tetapi Jing Xi masih linglung. Baru-baru ini, dia terus merasa bahwa Raja bertingkah aneh. Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa kepribadiannya tiba-tiba berubah?
