Anggur Kecil berjalan melewati mereka satu per satu dan mendongak untuk melihat mereka.
Ketika Anggur Kecil berhenti di depan Jing Xi, dia merasakan gelombang perasaan campur aduk di hatinya.
Dia memandang wajah Jing Xi dan menyadari bahwa dia adalah yang paling jelek di antara mereka semua.
"Apa yang terjadi dengan wajahmu?" Anggur Kecil mau tidak bisa menahan untuk bertanya.
Jing Xi menunduk untuk melihat Pangeran Kecil yang lucu dan tersenyum.
"Aku terbakar. Apa kau tidak takut?"
"Mengapa aku harus takut?"
Anggur Kecil tidak takut pada apa pun.
Dia kemudian kembali ke kursinya sendiri, tetapi matanya tidak pernah meninggalkan Jing Xi.
Mungkin itu karena bekas luka di wajah Jing Xi, tetapi Anggur Kecil merasa ada sesuatu tentang dirinya yang berbeda dari yang lain.
Atau mungkin itu karena perasaan yang diberikan Jing Xi terasa mirip dengan ibunya, yang dia ingat secara samar-samar.