"Jangan. Ini sudah takdirku, aku harus menghadapi apapun yang terjadi," kata Huo Erqi dengan tenang.
Dia sudah memutuskan pada dirinya sendiri, bahwa dia harus menerima takdirnya.
Huo Erqi tahu bahwa dia masih harus melanjutkan hidupnya.
"Begitu… Kapan aku harus datang dan menjemputmu?"
"Besok."
"Baik."
Huo Sanyan menemani Huo Erqi sampai Ye Xun menghubungi berkali-kali lewat ponselnya.
"Pacarmu meneleponmu, kan? Kau harus kembali."
Huo Erqi memperhatikan bahwa telepon Huo Sanyan terus berdering dan menebak bahwa panggilan itu berasal dari Ye Xun.
"Dia bukan pacarku! Kalau begitu aku akan pergi sekarang. Aku akan datang lagi besok," kata Huo Sanyan, kemudian pergi.
Ketika dia keluar dari rumah sakit, Huo Sanyan mengerutkan kening dan mengangkat ponselnya.
"Apa sih yang salah denganmu?" Huo Sanyan dimarahi.
"Kau di mana? Aku akan menjemputmu," kata Ye Xun.