"Kapan kau memasang lampu-lampu itu?" Jing Ruyue bertanya.
Jing Ruyue teringat bahwa sebelumnya tidak ada lampu yang tergantung di langit-langit dan tidak menyadari sejak kapan lampu-lampu itu dipasang.
"Saat kau tidur. Bagaimana menurutmu? Cantik, bukan?" Helian Wei bertanya sambil menatap Jing Ruyue, yang masih terpana melihat lampu yang terlihat indah itu.
Dengan cepat Helian Wei mengecupkan ciuman di bibir Jing Ruyue saat dia masih sedang memandang lampu-lampu itu.
Jing Ruyue menundukkan kepalanya dan mata mereka saling bertemu.
"Bulan Kecil, akhirnya kau menjadi istriku. Tahukah kau sudah berapa lama aku menanti untuk bisa bertemu denganmu?" Helian Wei bertanya dengan lembut.
"Aku tahu. Maaf membuatmu menunggu."
"Tidak apa-apa. Aku akan menunggumu meskipun butuh waktu yang lama," kata Helian Wei dan menatapnya. "Apakah kau tidak masalah denganku yang pernah menikah dengan wanita lain?"