Dan tiba-tiba kevin melemparkan cacing yang berada ditangannya kepada jesi dan cintiya.
"iiiiiihhhhhh... Menjijikannnnnn" kata jesi dan cintiya serentak
Aku dan Kevin pun tertawa terbahak-bahak. Tidak ku sangka kevin akan melakukan hal itu. Sungguh itu adalah hal yang paling membuatku bangga karena memiliki adik seperti kevin.
"kevin!!! Kok kamu lempar cacing ke kami? Itu menjijikan" bentak cintiya kepada kevin
"uwwwwwaaaaahhhhh.... Mama cintiya memarahiku hiks... Hiks" kata kevin mengadu kepada mamaku
Aku rasanya benar-benar bahagia. Karena jesi dan cintiya tampak sangat ketakutan karena kevin menangis dan mengadu kepada mama. Kenapa sih cintiya membentak kevin? Padahal dia tau kalau kevin itu pengadu.
Tak lama kemudian mama datang dengan membawa sapu. Sepertinya dia tadi sedang menyapu.
"CINTIYAAAAA!!! kamu apakan kevin hah?" tanya mama ku sambil membentak
"enggak tante, aku nggak ngapa-ngapain kok. Emang sih kevin aja yang usil sama aku" bela cintiya sedangkan si jesi dia hanya diam sambil menggigit harinya ketakutan.
"KALAU NGGAK KAMU APA-APAIN KOK DIA NANGIS? LEBIH BAIK KAMU PULANG DARI PADA TANTE ADUIN KAMU KEMAMA KAMU" bentak mamaku yang sedang marah besar
Cintiya dan jesi pun langsung lari terbirit-birit karena takut kemarahan mama. Dan aku sangat senang karena melihat mereka berdua kena marah.
Mama dan Kevin pun pergi masuk kedalam rumah. Aku tak habis pikir tentang hari ini. Sungguh ini benar-benar luar biasa. Aku tak menyangka mama akan marah besar seperti itu. Sungguh menyeramkan.
Setelah kejadian itu aku masih saja berayun di pohon jambuku. Dan aku pun melihat papa memasuki kawasan rumah dengan motornya.
"Eh papa udah pulang?" kataku sambil mengecup tangan papa
"iya, papa baru pulang, diamana mama sama kevin?" tanya papa
"ada didalam pa, tadi mama habis marah besar" kataku sambil cengengesan
"marah kenapa?" tanya papa penasaran
"tadi cintiya dan jesi marahin kevin, sampai kevin nangis dan Kevin ngadu ke mama, jadi mama marah karena kevin nangis" jelasku
"oohhh ya udah papa masuk dulu ya" kata papa sambil berjalan ke arah pintu rumah
Aku pun memutuskan untuk masuk kerumah dan pergi kekamar siapa bisa beristirahat. Karena seharian ini aku sangat lelah. Ku harap besok tidak melelahkan seperti hari ini.
Aku pun tertidur dan terbangun pukul 00.00 malam. Karena kehausan aku langsung keluar kamar dan menuju dapur yang gelap. Dan aku melihat sebuah sosok. Aku pun mengikuti sosok itu pergi kearah ruang tamu. Tetapi, di saat aku pergi kering tamu aku tak melihatnya. Aku pun memutuskan untuk menuju dapur. Tiba-tiba.....