Dan, ya ampun...
"Kevin, jangan masuk"
Terlambat! Kevin sudah ikut merangkak ke kolong meja, berdesak-desakan denganku. Aku jadi tidak bisa bergerak karena terjepit. Lenganku sakit karena menekan pinggiran kaki meja.
"Kevin, Kevin, Na, Na" cintiya berteriak panik. "jangan mati"
"jangan goblok, ayo angkat meja ini" kataku terengah.
"ya jangan goblok" kata Kevin. Wajahnya menempel pada wajahku dan tersenyum lebar.
"kau menggunakan kata kotor lagi, Na" mama berkata dengan muka merah padam menahan marah dengan tangannya yang mengangkat satu sisi meja. Aku segera merangkak keluar.
"Kevin, keluar dan jangan gunakan kata kotor lagi"
"tidak mau goblok" kata kevin
Mama mendelik ke arahku, dan aku langsung kabur.
SMP
Minggu depan aku akan masuk sekolah. SMP. Alangkah mengerikannya. Aku akan memakai rok biru yang tidak mengembang seperti gaun. Di SD segalanya lebih sederhana, kami hanya belajar sains, tidak ada fisika, kimia dan juga biologi. Dan yang lebih mengerikan lagi, aku harus satu sekolah dengan papa ku. INI BENAR-BENAR GILAAAAA!!!!!
Jangan pernah kalian berfikir bahwa ayahku adalah siswa SMP. Karena sebenarnya dia adalah guru. Guru bahasa daerah! Menakjubkan sekali!
Aku jadi menyesal karena dulu tidak peduli pada nilai ku. Coba saja dulu nilaiku tinggi. Mungkin aku bisa masuk SMP favorit, yang guru bahasanya bukan papaku. Aku yakin SMP favorit pasti tidak ada pelajaran bahasa daerah. Buat apa sih belajar bahasa daerah seperti Jawa, sunda, batak, Palembang, dan apa pun itu. Dan ini sungguh membuatku kesal.
KATA AYAH KEMARIN
"jangan se enaknya, meski papa guru disana" begitu kata papaku sambil memberi makan ayam Bangkok kesayangannya itu.
"jangan mengandalkan papa. Papa nggak akan kasih kamu bocoran soal padamu" Please deh! Siapa juga yang mau minta bocoran soal bahasa daerah?
"jangan meminta uang jajan di sekolah" katanya lagi
"kalau begitu aku minta uang jajan disini" kataku
"nggak boleh inikan hari libur"
Huh apa an sih katanya nggak boleh minta di sekolah, tapi kenapa di rumah malah nggak di kasih. Emang nya kenapa kalau libur? Kan warung pak maman nggak libur.