hujan lebat yang mengguyur kota semarang dengan suasana yang mencekam sore itu. alfa dan kania sering bermain bersama walau kadang orangtua alfa tak menyukai kania dan melarang alfa bermain dengan kania. makian yang slalu di lontarkan keluarga alfa karena kania hanyalah anak orang miskin tak seperti keluarga alfa yang notaben.a orang kaya di kota semarang. suwatu ketika karin sedang bermain di rumah pohon buatan almarhumah kakek nya, ia merenungi semua kehidupannya, kenapa keluarga alfa begitu membenci keluarga ku apa salah keluarga ku, hingga tanpa sadar air matanya menetes, ia terus menangis tersedu² hingga ia terlelap dalam tangisannya. ia terbangun oleh suara² aneh d rumah pohon itu karena setau kania hanya ada dia tidak ada orang lain tapi kenapa ada suara orang, kemudian ia terbangun dan mulai mencari sumber suara, benar adanya ada orang di luar rumah pohon. sontak kania bertanya
..hai.. siapa kamu?( dengan amarah)
emm.. a..aq.. pandu(sambil terbata²)
untuk apa kesini?(masih dengan amarah)
maaf tadi aq kecapean saat berjalan² di kebun, lalu aq melihat rumah pohon ini...
terus kenapa km gk cari tempat lain aja buat istirahat..?
sudah terlalu capek..! ..emm eh nama km siapa? (tanya pandu sambil tersenyum).
aq kania.. (ia mulai nyaman)