"Jika kamu tidak mau menggunakan jaket, aku akan memeluk mu erat erat" kata jordan. Tak ada sedikit jawabanpun yang keluar dari mulut beby, beby hanya bisa terdiam karena pelukan jordan yang sangat hangat. Bagaikan matahari selalu menyinari, walaupun sekarang kenyataannya matahari sedang di tutupi oleh awan yang hitam. Sampai beberapa menit berlalu, tak ada suara, hanya suara percikan air hujan yang turun dari langit, yang menjadi irama merdu menemani kemesraan jordan dan beby. Sampai bus datang, jordan tetap memeluk beby. "Jordan... bus sudah datang lepaskan pelukanmu." Beby menarik badannyadari pelukan jordan. Jordan melepaskan pelukannya dan berkata. "Beby sebelum pergi...ini pakai jaketnya." Jordan memberikan jaketnya. "Terimakasih." Beby mengambil jaketnya dan masuk kedalam bis.
Sesampainya dirumah beby, beby langsung mengganti bajunya, dirumah beby memang tidak ada siapa siapa hanya ada pembantunya. Karena beby adalah anak tunggal dan bunda, ayahnya tinggal di luar negeri. Beby beranjak pergi ke tempat tidurnya karena hari sudah mulai larut.
Keesokan harinya beby sedang bersama heija di sekolah. "Bel.. Ayo kita latihan, besokkan ada pertandingan sepak bola sma star melawan sma moon" Kata heija. "iya ayo kita latihan." Jawab beby. Beby dan heija berjalan sambil membawa tas besar sepertinya berisi baju. "Bel..Kemarin pulang les sama siapa?" Tanya heija "sama laki laki bod*h." jawab beby sambil menggerutu. "Laki laki bod*h? siapa?" Heija penasaran. "Gak tau ah....Aku gak kenal sama dia, tapi yang jelas lelaki itu sangat bod*h." Beby menjelaskan kepada heija sambil menunjukan ekspresi kesal mengingat kejadian kemarin. "Apa dia tampan?" tanya heija. "Heij! udahlah." Jawab beby.
Sesampainya di ruang ganti sudah banyak teman teman kelompok cheerleader sma star. Beby pun mengganti bajunya, selesai mengganti baju heija bertanya pada beby. "Bel, itu jaket siapa?" Menunjuk jaket yang ada di dalam tas beby. "Oh.. lni jaket laki laki bod*h itu." Beby mengambilnya jaket yang ada di dalam tas dan menunjukannya pada heija. "Aku jadi penasaran sama cowonya, siapa sih?" Kata heija "Ahhh udah ahh jangan di bahas heij.. Kamu pasti gak akan suka sama cowonya." Jawab beby. "Ayo latihan guys!" Teriak stefy kapten grup cheerleader sma star. Teman temannya pergi ke lapangan basket untuk berlatih cheerleader. Setelah latihan beberapa lama... di lapangan basket yang tertutup, ada seseorang yang sedari tadi memperhatikan latihan cheerleader dari kursi penonton. Saat sedang berlatih tak sengaja beby terjatuh, saat berdiri dia atas bahu temannya. "Awwwww." Beby berteriak kesakitan di kakinya. "Beby...Beby.. beby.." Teman temannya mengerumuni beby. "Aduhhh sakit.." Rintih beby. "Kita ke uks aja yuk bel." Kata heija. "Gak usah heij kamu latihan aja, besok kita harus tampilin yang terbaik buat sma kita." Beby mencoba menenangkan teman temannya. "Udah beby kamu, kami anter ke uks dulu." Kata jessie. "Gak papa jess, udah latihan aja, mungkin dengan istirahat aku bisa sembuh" Jelas beby. "Heij angkat aku ke kursi itu, aku mau merebahkan kaki." Perintah beby pada heija. Heija hanya mengangguk dan menangkat beby ke kursi istirahat di samping lapangan. "Pelan pelan jalannya bel... Kamu beneran gak papa?" Tanya heija lagi. "iya heij." Kata beby sambil mengangkat kakinya. "Udah sana latihan lagi, jangan lupa suruh panggil eva untuk menggantikanku." Kata beby lagi berusaha kuat dan tenang di depan heija, karena beby tak mau membuat sahabatnya khwatir. Heija hanya mengangguk dan pergi latiha dengan teman cheerleadernya. "Aduh sakit banget." Rintih beby pelan, beby hanya mengusap usap kakinya.
Sampai ada seseorang yang duduk di samping beby, beby melihatnya dan ternyata itu adalah jordan. "Laki laki bod*h.. kenapa kamu selalu ada di mana mana! kamu membututiku?" Kata beby sambil menatap jordan. "Kesayangan yang tersenyum saat melihat cahaya bintang, star.." Ucap jordan sambil menatap ke arah atap