Sesampainya di rumah leon, mereka di sambut dengan Kevin yang duduk santai di teras rumah besar itu.
"apa kamu sudah lama menunggu Kevin?" Tanya alice dengan senyum lembutnya. Setiap melihat Kevin dia tidak bisa menyembunyikan ekspresi gemasnya melihat wajah datar Kevin dengan rambut panjangnya yang indah dan kacamata bundarnya.
"tidak kak" jawab Kevin datar namun tersirat kesenangan di nada bicaranya
"oke tunggu sebentar aku akan mengambil list yang harus kita kunjungi dan juga mengeluarkan motor dean dari garasi" alice berlari memasuki rumah meninggalkan kedua pria tampan itu
Oow jangan katakan aku dan kak alice akan mengendarai motor sport milik dean?! Gumam Kevin yang mulai cemas, dia mulai membayangkan malam beberapa hari yang lalu saat bosnya di bonceng kak alice dengan motor itu. Itu tampak sangat lucu dan sekarang dia sendiri yang akan mengalaminya
Mampus aku T^T
Tidak berapa lama alice kembali dengan jaket kulitnya dan mengendarai motor sport dean di teras rumah
"Kevin ayo naik.." teriak alice senang
"kak apa kita tidak memakai salah satu mobil bos saja? hehehe" Tanya Kevin sedikit menelan ludahnya
"e'em (geleng alice) itu tidak efisien, karna jalanan sangat macet jam-jam segini" alice memberikan Kevin salah satu helm ditangannya
" eh hehe oke" dengan hati terpaksa Kevin mengambil helm itu. Untung tidak ada dean sialan itu, bisa habis ditertawakan aku gumam Kevin sedikit lega
"alice tunggu sebentar" suara leon menghentikan langkah alice yang akan menaiki motornya
"ada apa?" alice menjawab panggilan pria tampan yang masih duduk di bangku supir mobil sport itu.
"kemarilah sebentar" leon membuka kaca jendela mobil, mengarahkan sedikit wajah tampannya keluar jendela. Alice mendekatinya dengan helm di tangannya
"iya… ada apa?" alice menunduk menjajarkan wajahnya dengan leon. perlahan tangan pria tampan itu menyentuh pipinya dan mengecup bibir alice dengan lembut.
"hati-hati dijalan, jika terjadi sesuatu kamu harus segera menghubungiku.. mengerti" jelas leon
Mata gadis dihadapannya masih tidak berkedip dan memandangnya aneh
"hei.. apa kamu mendengarku?" Tanya leon lagi,
"eh.. iy iya.." apa yang dilakukan pria ini.. dia bersikap seperti tidak terjadi apa-apa setelah menciumku, oh jantungku!..
"ba..baiklah.. a ku pergi dulu" alice dengan canggung menaiki motornya.
"em (angguk leon) pergilah" leon tersenyum manis pada alice yang menjauh darinya
"apa kamu sudah siap Kevin" Tanya alice. Kevin yang sama kagetnya dengan alicepun tersadar
"i..ya kak sudah" cih.. apa yang kau lakukan bos! Seenaknya menciumnya aarrg.. gumam Kevin kesal. Sambil memakai helmnya Kevin terus memandang kesal leon seolah ingin memarahinya namun niatnya hanya bisa dia urungkan karna dia tau leon bukan seseorang yang bisa dia lawan.
Tapi.. aku penasaran ada urusan apa bos tiba-tiba pergi? Tidak seperti biasanya dia bisa membatalkan semua janji sesuai perintahnya tapi kali ini dia… dia.. jangan katakan kalau dia akan… Kevin mulai merasakan firasat buruk dengan tebakannya. Tepat pada saat itu ponselnya berbunyi mendapatkan sebuah pesan, karna alice masih mengemudikan motornya dengan pelan Kevin dapat memainkan ponselnya dan membuka isi pesan itu
Oh ini dari bos
"aku tau kamu penasaran kenapa aku pergi meninggalkan alice tiba-tiba seperti ini. sekedar memberitahumu. Aku pergi menjembut lea di bandara. Dan jangan katakan apapun pada alice" isi pesan leon
"Kevin berpeganglah denganku, aku akan menambah kecepatan!" teriak alice, namun Kevin masih fokus dengan isi pesan leon.
"aaaaaaa!!!!!" jerit Kevin. Dia refleks memeluk alice dengan kencang. Ntah dia menjerit karna alice yang tiba-tiba menambah kecepatan motornya atau karna isi pesan leon.
"tidakkkkkk!!!!" jerit Kevin lagi. T^T
-------
Dilain tempat, leon sudah memarkirkan mobilnya di salah satu parkiran di depan bandara, dia berjalan santai menuju pintu kedatangan di bandara itu. Setiap orang melihat leon terpesona dengan postur dan ketampanan pria ini, aura dingin leon menambah kesan maskulin padanya.
Beberapa menit leon menunggu lea, dan ahirnya sesosok gadis berbadan ramping dengan tinggi diatas rata-rata keluar dari pintu kedatangan, tidak jauh beda dengan leon, lea juga menarik perhatian setiap orang yang melihatnya, selain karna pakaian modis dan bermerek yang dia kenakan lea memiliki postur tubuh tinggi ramping bak model dan juga paras yang cantik.
"kakak!!!!!!" teriak lea, melihat kakaknya yang tampan sudah berdiri gagah beberapa meter di hadapannya lea segera berlari dan melompat ketubuh leon dengan cepatnya, beberapa detik kemudian lea telah bergelantungan di badan leon seperti anak kecil memeluk erat ayahnya, kaki jenjang gadis itu mencengkram erat pinggang leon dan tangan lea menggelantung manja di leher leon.
"hei hei.. lea.. kamu bukan anak kecil lagi, apa kamu tidak malu banyak yang melihat kita" kata leon dengan santai, tubuh pria tampan itu tidak bergeming meski secara tiba-tiba lea melemparkan tubuhnya menanjat badan leon,
"hehehe aku kan sangat merindukanmu kak (mencium kedua pipi leon)"
"tapi kak sepertinya staminamu masih sama seperti dulu, kamu bahkan tidak bergeming ketika aku memelukmu tadi" "wow kakakku begitu tampan dan juga kuat" lea mencubit pipi leon
"apa aku tidak berat?" sambung lea
"tidak,.. kamu harus banyak makan.. lihat semua tulang ditubuhmu ini, mereka seakan ingin melukaiku" jawab leon dengan santai
"aishhh… apa kau ingin melihat adikmu ini di hina jelek karna lemak-lemak yang akan membuatku menjadi gemuk.."
"hahaha kenapa mulutmu masih sepedas dulu, ayo cepat turun dari tubuhku"
"huh! Tidak mau, aku ingin bergelantungan seperti ini terus"
"lea.. ayolah…" pinta leon lagi
"e'em" geleng lea
"hmm… kamu memang keras kepala" leon terpaksa menuruti kemauan adiknya itu, dia berjalan menuju mobilnya dengan lea yang masih bergelantungan di badannya dan tangan yang membawa koper lea.
"hei hei lihat mereka, apa sedang ada syuting drama di bandara ini? lihat mereka begitu tampan dan cantik, bahkan pria itu terlihat sangat romantis menggendong gadis itu" bisik seorang gadis yang melihat leon dan lea
"kau benar, dia terlihat maskulin dan kuat… bagaimana dia bisa sekuat itu menggendong dan juga membawa koper gadisnya, aahhh andai suamiku seperti itu" sahut gadis lainnya
Sesampainya di dalam mobil, leon mulai melajukan mobilnya meninggalkan bandara
"apa kamu lelah?" Tanya leon
"em.. oya kita akan kemana sekarang?"
"kemana? Ya kemana lagi kalau tidak ke rumah papa" jawab leon dingin
"ahh tidak mau, aku ingin tinggal di rumahmu saja kak!~" rengek lea
Mendengar itu leon sedikit panik namun mulai menguasai dirinya lagi, dia tidak ingin lea curiga
"kenapa dirumahku?"
"karna aku ingin menghabiskan dua hari ini denganmu,"
"dua hari? Bukankah liburan musim panas ini sangat panjang?"
"ya begitulah, tapi aku dan teman-temanku harus menyelesaikan satu project yang harus selesai sebelum semester baru dimulai, kalau tidak nilaiku anak hancur semester depan"
"hm.. begitu" jawab leon lega
"tunggu.. aku sedikit curiga… ada apa dengan sikapmu yang senang mendengar aku akan pergi?" lea terlihat marah
"sialan! Apa kau mempunyai wanita sekarang kak! Aku curiga kenapa penampilanmu rapi sekali hari ini!" lea mengamati setelan jas hitam yang leon kenakan saat ini, biasanya kakak hanya mengenakan baju kasual dengan celana jeans jika pergi tapi kali ini dia terlihat sangat rapi.
"kak! Apa kamu habis melamar seseorang! Sh*t! am I right?"
"apa? Hahaha kata-katamu masih sama pedasnya ya, aku penasaran bagaimana bisa kamu memiliki teman yang banyak jika perkataanmu masih sepedas ini hahaha" leon tertawa gemas melihat adiknya yang marah
"hei hei leon... jangan mengalihkan pembicaraan ya.. ayo katakan! Siapa wanita itu!"
"….." leon hanya diam, dia mengira lea sudah mengetahui tentang alice, sebelum leon menjawab lea melanjutkan kata-katanya
"Apa sheren? Haish! Wanita jal*ng itu ! sudah kukatakan padanya untuk tidak mengganggumu! Apa dia menggodamu kak? Apa dia menjebakmu dan tidur denganmu lalu minta kamu untuk menikahinya?" lea terus menerus menghujani leon dengan pertanyaannya
"hahaha tenang lea tenang.. bagaimana aku akan menjawab pertanyaanmu jika kamu terus menerus bertanya tanpa henti" leon tertawa sambil sedikit mengacak-acak rambut indah adiknya itu.
Fyuh…Hampir saja…
"hm.. oke kamu bisa menjelaskannya sekarang" lea ahirnya menyerah dan menunggu jawaban leon
"aku memakai setelan jas ini karna aku tadi menghadiri upacara pemakaman salah satu kolega, dan.. jika kamu hanya ingin menghabiskan waktu bersama… aku bisa menginap di rumah papa"
"kenapa?"
"hm.. karna rumahku sedang ada renovasi, ya.. ada renaovasi"
Lea menatap leon lama… mencurigakan
"hm.. oke baiklah.. tidak masalah asalkan kakak bisa menemaniku"
"ahh… aku sangat merindukanmu kak! Tidak ada yang boleh merebut kakak tampanku dari diriku~~" lea memeluk lengan leon manja.
-----