Chereads / help you kill you / Chapter 50 - pemakaman

Chapter 50 - pemakaman

Ddrrtt.. drrt.. hp alice bergetar… dengan mata terpejam dan masih terbaring ditempat tidur alice meraba meja disamping ranjangnya dengan tangan kirinya

Siapa yang menelfonku pagi-pagi sekali?

"halo.." jawab alice dengan nada kantuknya

"alice maaf mengganggumu pagi ini"

Suara lelaki?

"ini siapa?" Tanya alice

"ini aku david, aku mendapatkan nomermu dari biodata pemegang saham" jelas david

"ow iya kak david ada apa?"

"em.. sebenarnya… proses autopsi paman jo sudah selesai dan dia akan dimakamkan pagi ini, aku pikir aku harus memberitahumu tentang ini jadi…" ucap david ragu

Mendengar itu alice sepenuhnya tersadar dari tidurnya ekspresinya menjadi serius tapi beberapa detik kemudian melembut kembali

"aku akan datang kak" jawab alice yang mengerti maksud tujuan david

"em baiklah alice" nada suara pria itu merasa lega.

Percakapan singkat itu berahir. alice melihat jam di layar smartphonenya

Masih pukul 4 pagi tapi matahari sudah mulai terlihat hari ini, ini akan jadi hari yang cerah nanti…

Aku penasaran apakah tangan kekar dan besar ini lakukan selama ini? Mematuk setiap tuas pistol dan juga memukul setiap orang? Tapi tangan ini tidak terlihat seperti itu. Gumam alice pada tangan kanan leon yang sedari tadi memeluk perut kecilnya. Dia perlahan mengangkat tangan leon dan menyelinapkan jari-jari tangannya pada ruas jari tangan leon.

Telapak tangan yang sedikit kasar dan besar.. jika dibandingkan dengan telapak tanganku alangkah kecilnya tanganku ini. Senyum alice dalam tenang. dia terus menggenggam tangan besar leon dan mengamatinya dengan bahagia, tangan leon yang sedari tadi tidak bereaksi tiba-tiba membalas cengraman tangan alice perlahan. Jari-jari besar leon menyambut genggaman jari alice. Gadis ini mulai menyadari leon terjaga dari tidurnya

"pagi~" bisik leon dengan suara dalam dan sedikit serak menggelitik telinga alice lembut.

Alice tersenyum dan menjawab "pagi" dengan masih menggenggam tangan leon

"apa ada yang aneh dengan tanganku?" Tanya pria tampan itu yang masih pada posisi tidurnya

"aku hanya penasaran.. apa yang telah dilakukan tangan-tangan kekar ini sampai saat ini?" Tanya alice dengan senyumnya dan mengangkat sedikit tinggi tangan kanan leon yang masih digenggamnya.

"em…" leon mulai memikirkan jawaban untuk itu

"aku menyukai tangan ini" sambung alice sebelum mendengar jawaban leon

"entah apa yang telah dilakukannya selama ini yang jelas tangan inilah yang menarikku ketika di jembatan, memelukku setiap malam dan juga melindungiku" sambung alice

"aku bisa memberikanya padamu jika kamu mau"

"bagaimana denganmu nanti?"

"tidak masalah asal kamu bersamaku" jawab leon santai

"hahaha ini tidak lucu leon" balas alice melepaskan genggamannya

"ngomong-ngomong kenapa kamu bangun sepagi ini?" Tanya leon sambil merapikan rambut alice yang sedikit menghalangi wajah alice.

"oh itu, tadi kak david menelfon katanya pemakaman paman jo pagi ini"

"apa kamu akan menghadirinya?"

"tentu saja"

"aku akan menemanimu"

"em" angguk alice.

-----

Di pemakaman. Acara pemakaman paman jo sudah belangsung ada sekitar 20 orang menghadiri pemakaman itu sebagian adalah para karyawan, david dan juga mantan istri dan anak paman jo. Alice dan leon tiba disana namun hanya melihat beberapa meter dari pemakaman berlangsung. Leon berdiri disamping alice dengan setelan jas hitamnya salah satu tangannya memegang tas kertas berisi beberapa buah tangkai mawar merah yang alice beli sebelum kepemakaman.

"apa kamu tidak mau mendekati upacara pemakaman itu?" Tanya leon pada gadis yang berdiri diam memandangi upacara pemakam paman jo dibalik setelan dress hitam dan kacamata hitam yang dia kenakan.

"tidak, disini lebih baik untuk melihat" jawab alice dengan tidak mengalihkan pandangannya. Mata merah yang menahan airmata bersembunyi baik dibalik kacamata hitamnya. Setelah percakapan singkat itu keduanya kembali dalam keheningan hingga acara itu selesai dan para pelayat satu persatu meninggalkan pemakaman dan hanya menyisakan david, mantan istri paman jo dan anaknya. Beberapa saat davidpun meninggalkan keduanya dan menghampiri alice

"alice, kamu datang" sapanya

"iya kak, walau bagaimanapun dia pernah menjadi bagian dari kita bukan?"

"kamu benar" david tersenyum

"kak alice!" teriak lelaki muda yang berjalan mendekati mereka.

"sam" jawab alice sambil memberi pelukan pada lelaki yang mungkin sekarang sudah beranjak remaja itu

"kak, aku mewakili ayah ingin meminta maaf padamu atas apa yang dia lakukan selama ini, aku tau dia tidak layak mendapatkan maaf dari kalian dan.."

"sstt.. sam, tidak ada yang perlu di maafkan, hanya ingatlah dia adalah ayah terbaik untukmu dan ibumu. Dan kamu harus tumbuh lebih baik dari dirinya, mengerti" alice menghapus air mata lelaki muda dihadapannya itu.

"em! Aku mengerti kak, kamu memang yang terbaik!" sam memeluk alice di balik pelukan itu alice dapat melihat wanita paruh baya di belakang sam, dia mengangguk tanda memberi salam pada alice. Alice membalasnya dengan senyuman. Sam dan ibunyapun pergi.

"alice sepertinya aku juga harus pergi sekarang" kata david

"tunggu kak, ikutlah denganku sebentar" alice berjalan

Kedua lelaki itu berjalan mengikuti alice tanpa pertanyaan. Mereka masuk sedikit kedalam komplek pemakam itu. Alice berhenti di kedua batu nisan yang tertulis nama seseorang yang tidak asing bagi david.

"kak, kemarin kamu mengatakan kamu ingin melihat ayah dan bunda bukan?" kata alice pada david.

Membaca nama di masing-masing nisan itu david seakan tidak percaya pada yang dilihatnya

"alice! Ini! kenapa!?"

"…." Alice hanya berdiri diam tanpa penjelasan

"apa yang sebebnarnya terjadi setahun belakangan ini? kenapa kalian tidak memberitahuku.. kenapa direktur(ayah alice) dan nyonya tiada?" suara david lemah dia sangat bersedih hingga berlutut di kedua makam itu

"kak, ini bukan salahmu, aku akan mencari semua kebenaran tentang ini" kak mungkin jika kamu mengetahui semua ini sejak awal, bisa saja kamu bernasib sama dengan paman jo dan kedua orang tuaku. Ayah sudah mengambil keputusan yang tepat untuk ini.

"mari kita mulai berdoa untuk bunda dan ayah" alice menyentuh pundak david lalu mengambil rangkaian tangkai bunga mawar dari leon dan menaruh bunga itu di masing-masing batu nisan. Mereka berdoa dalam diam

Ayah.. bunda.., paman jo telah menyusul kalian sekarang… dan ayah bunda aku ingin memperkenalkan pada kalian.. ini leon… (alice menggenggam tangan leon)

Bunda ingat lelaki yang sering aku ceritakan saat dirumah sakit? Lelaki yang selalu mengunjungi toserba tempatku bekerja saat dini hari, pemuda misterius namun hangat, dia menjagaku saat dini hari bekerja.. ya dia leon bunda. Seperti dugaanku dia sangat baik dan tampan. Bukan hanya itu dia bahkan menyelamatkanku dan berjanji akan membantu kita, jadi sebelum aku menyusul kalian dan membalas semua yang orang itu lakukan pada kita, leon akan menjagaku jadi bunda dan ayah tidak perlu khawatir disurga, dan tunggulah aku.

Setelah diam beberapa saat alice mengangkat wajahnya melihat leon dan tersenyum, melihat reaksi alice padanya leon hanya membalas dengan senyum tanpa tau maksud alice

"kak david, mulai hari ini, aku akan memberikan posisi direktur jo grup padamu"

"alice apa maksdumu?"

"aku tau ini juga yang di inginkan ayah…"

"untuk saat ini aku akan berfokus pada penyebab kematian keluargaku kak, dan juga mulai hari ini.. kita tidak mengenal dekat kecuali hanya sebagai kolega kerja saja kak"

"alice! Kenapa? Kamu sudah ku anggap sebagai adikku sendiri dan juga sekarang kamu sendirian tanpa keluarga lagi!"

Aku tidak ingin apa yang di alamani paman jo terjadi padamu juga kak

"kak kamu harus mematuhi ini, tunggulah sampai masalahku selesai dan aku akan menjadi alice yang dulu"

"tapi.."

"kamu tidak perlu khawatir kak, leon akan menjagaku"

"leon? bukankah dia hanya sekertarismu?"

"dia sebenarnya yang menyelamatkanku kak, hanya dia yang bisa melindungiku sekarang"

"….. alice, jika itu keputusanmu aku bisa apa? Berjanjilah jika terjadi sesuatu kamu harus menghubungiku dan serahkan saja perusahaan padaku aku akan menjaganya sampai kamu kembali"

"em.. terimakasih kak" angguk alice puas

Merekapun meninggalkan pemakaman itu.

"apa yang akan kamu lakukan hari ini? apa kamu mau mengunjungi tempat les melukis satu persatu di kota ini?" Tanya leon dengan masih berfokus menyetir mobil sportnya meninggalkan pemakaman

"bagaimana kamu bisa tau?"

"ya.. aku melihat berkas-berkasmu tadi malam" jawab leon

"ow.. iya kamu benar"

Ding.. sebuah pesan masuk di handphone leon. leon membuka pesan itu

(tebak aku ada dimana sekarang? ^^) isi pesan itu dengan sebuah gambar suasana bandara

Apa! Kenapa lea sudah ada di bandara? Bukankah dia akan pulang beberapa hari lagi?

(bukankah kepulanganmu beberapa hari lagi?) balas leon dengan pesan singkat

(aku memberi kejutan untukmu kak, apa kamu terkejut hehehe ^3^) balas lea

(aku akan segera menjemputmu) lea membaca balasan pesan dari leon

"cih.. kenapa dia selalu dingin.. ah tapi aku tetap senang" raut wajah lea berseri-seri di ruang tunggu bandara, dia tidak perduli dengan banyak mata yang melihatnya kagum.

"ada apa?" Tanya alice yang penasaran karna raut wajah leon berubah dingin setelah membaca pesan di handphonenya

"em, ada yang harus kulakukan hari ini jadi aku tidak dapat menemanimu" jawab leon sedih

"hahaha tidak apa-apa, aku bisa pergi sendiri kok" hibur alice

"tapi… itu berbahaya" jawab leon lemah dia berfikir ingin membatalkan janjinya dengan lea tapi jika hal itu dilakukan maka lea akan curiga dan mengetahui keberadaan alice. Ini bukan waktu yang tepat untuk lea dan alice bertemu gumam leon dalam hati.

Pada saat yang sama handphone leon menerima pesan baru

(aku bisa menemani kak alice) ini pesan dari Kevin. Oh aku hampir lupa Kevin bisa mendengarkan percakapanku dengan alice lewat audio yang ada di anting-anting alice.

"ok tapi jangan macam-macam dan jaga alice untukku"

"tentu saja" yess! Teriak Kevin senang

"alice.. Kevin akan menemanimu"

"apa? Wah… ini akan menjadi piknik kakak dan adik hehehe" alice tersenyum senang

"haha bawalah ini" leonmengeluarkan kartu hitam dari dompetnya

"ini!?" si kartu legendaries. Jika kamu memilikinya maka tidak ada yang perlu kamu khawatirkan sama sekali! Kau bisa membeli apa saja yang kamu mau!oh my god aku lupa bahwa lelaki tampan ini juga begitu kaya raya pikir alice dalam hati

Matanya hanya berkedip-kedip tak percaya

"ada apa? Ambillah.. beli apapun yang kamu mau untuk adik manismu itu" gurau leon

"hehehe baiklah" alice menelan ludahnya beberapa kali sambil mengambil kartu hitamnya dengan hati-hati.