Hanni terbangun dengan kepala pusing, semalaman ia mencoba menatap langit karena tak bisa tidur. Kini kepalanya berdenyut-denyut, pasti gara-gara tidak tidur semalaman dan masuk angin. Hanni bangkit dari tempat tidur, Hanni mengambil handuk dan bergegas ke kamar mandi. Setelah selesai mandi, kepala Hanni yang pusing itu mulai berangsur-angsur hilang.
"Hari ini aku ada les" kata Hanni kepada mamanya. Tiba-tiba mama merasa teringat Hanni sedang libur sekolah "bukankah kau sedang liburan sekolah? Kenapa harus les setiap hari?" Tanya mama. Hanni hanya mengangkat bahu, lalu kembali memandangi mama "Hanni pergi dulu ya ma" kata Hanni "hati-hati di jalan" kata mama. Di dalam perjalanan, Hanni mendesah. Pikirannya kembali tertuju pada perkataan mamanya tentang perjodohan dia dengan teman mamanya itu.
Saat selesai mandi pagi, Hanni mengenakan celana jeans hitam dan kemeja bunga-bunga. Lengan kemeja itu digulungnya sampai keatas siku. Waktu untuk sarapan Hanni tidak melihat mamanya "mama masih belum bangun?" Tanya Hanni dalam hati. "Ma.. Mama" panggil Hanni sambil melongok kedalam kamar mama. Mama tersenyum sambil melihat Hanni, lalu melangkah maju mendekati Hanni "kamu sudah sarapan?" Tanya mama. "Belum ma, Hanni mau sarapan bareng mama" kata Hanni sambil tersenyum manis. Orang tua itu melihat gadis disebelahnya dan mengangguk.
Sinta datang kerumah Hanni dan mengajak Hanni untuk pergi ketempat saudara sepupunya, di tempat saudara sepupunya Hanni melihat seorang pemuda sedang asik bermain gitar sambil bernyanyi. "Hai" sapa Sinta kepada pemuda itu. "Hai juga" balas pemuda itu. "Di, mama kamu ada dirumah?" Tanya Sinta kepada pemuda itu. "Ada" jawab pemuda itu. "Oh ya Di, kenalkan ini teman aku!" Kata Sinta. Pemuda itu mengulurkan tangannya, demikian pun dengan Hanni. "Andi" kata pemuds itu. "Hanni" kata Hanni. Andi terus memandangi Hanni, Andi sepertinya menyukai Hanni. Sinta masuk kedalam untuk bertemu dengan mama Andi. Sinta membawa sesuatu untuk mama Andi dari mamanya. Setelah selang beberapa saat Sinta pun berpamitan pada mama Andi dan Andi.
Sepulang dari sekolah, Hanni bertemu dengan Andi di jalan dan Andi pun menyapa Hanni dan Andi menawarkan diri untuk mengantar Hanni pulang. "Han, aku antar kamu pulang ya?" Kata Andi. Hanni pun menerima tawaran dari Andi dan mereka pun pulang dengan berboncengan motor. Sesampainya di depan rumah, Hanni melihat ada mamanya, seperti sedang menunggu seseorang. Andi menyapa mama Hanni, "siang Tante" kata Andi "siang" jawab mama Hanni kepada Andi, dan Andi pun berpamitan kepada mama Hanni "Tante aku pulang dulu ya?" Kata Andi. "Ya" jawab mama Hanni. Hanni melambaikan tangan kepada Andi dan mengucapkan terima kasih kepada Andi yang telah mengantarnya pulang.
Tiba-tiba dari kejauhan, Hanni melihat seperti ada sepasang suami istri yang datang ke arah rumah mereka. Dengan seksama Hanni memperhatikan sepasang suami istri itu, sepertinya mereka akan bertamu dirumah ini, ternyata dugaan Hanni benar, sepasang suami istri itu memang mau bertamu kerumah mereka. Bukan pertama kalinya sepasang suami istri itu datang kerumah ini, entah sudah beberapa kali seingat Hanni. Mama mempersilahkan tamu itu masuk dan sesekali tamu perempuan itu memperhatikan keadaan rumah ini. Hanni kembali mencoba menguping pembicaraan tamu itu dengan mamanya, lagi-lagi tamu itu menyebut namanya, sesekali dia juga menyebut nama seorang anak pemuda. Timbul rasa cemas di diri Hanni saat itu, apa yang harus aku lakukan jika mereka memang mempunyai rencana untuk menjodohkan aku. Hanni mencoba untuk membuang jauh-jauh pikiran itu agar apa yang di cemaskannya tidak terjadi.