Seperti Mimpi, aku tidak dapat mempercayai kenyataan ini. Hatiku mencelos, aku tidak boleh menangis, aku tidak akan menangis tapi air mata ini terus menetes bagai sungai yang tidak terbendung.
Kamu membawa pergi hatiku, bersamamu terkubur dalam kegelapan yang datang saat kepergiaanmu.
Mia, aku bahkan belum mewujudkan mimpimu.
Mengapa sangat menyenangkan bagimu meninggalkanku?
Budi menepuk bahu Varell dengan lembut, ia tahu putranya saat ini berada pada titik terendah dalam hidupnya. Proses pemakaman Mia sudah selesai tapi Varell masih berdiri mematung memandangi pusaran terakhir istrinya itu.
"Ayo kita pulang nak." Ajak Ida dengan hati-hati, hatinya juga merasakan kehilangan yang berat karena begitu mereka tiba di rumah skait, Mia sudah meninggal dunia dengan Varell yang memeluknya tanpa bersuara seolah ia juga telah kehilangan jiwanya.
"Jika aku pulang maka Mia akan sendirian."