"Kamu senang karena kamu baru menolak ku sekali dan aku sudah bersedih sedangkan aku berkali-kali menolakmu tapi kamu tidak pernah terusik sedikitpun! Kamu menganggap penolakan ku angin lalu bukan?" Agnes memekik kencang, matanya membulat memancarkan amarah dan kekecewaan pada dirinya sendiri, sebuah kenyataan yang tidak dapat lagi ia sembunyikan jika cinta masih bersamanya, jika Bagas masih memiliki hatinya seutuhnya.
Dan bodohnya tanpa sedikitpun berkurang...
Perasaannya yang bodoh bersemayam jauh di lubuk hatinya dan sekeras apapun ia menguburnya tapi cinta itu terlalu kuat dan akhirnya menang, cintanya tidak dapat lagi dipendam hanya karena Bagas mengabaikannya, hanya karena Bagas menolaknya sekali dan semua kebencian yang selama ini ia tunjukkan runtuh sudah, kalah dengan mudah.