"Namanya Vinny, aku akan mengenalkannya padamu!"
Varell terdiam, ia bingung harus bagaimana bereaksi ketika Mia menceritakan tentang seorang Vinny yang tidak lain adalah dirinya sendiri.
"Tinggi tubuhnya kira-kira setinggi dirimu, badannya juga besar dan matanya mirip sekali denganmu. Dia sangat bijaksana dan juga lucu. Jika dia tidak pernah mengatakan kalau dirinya tengah datang bulan maka mungkin aku mengira jika dirinya adalah kamu yang tengah menyamar."
Skak mati.. jantung Varell nyaris saja copot mendengar kalimat terakhir yang di ucapkan oleh Mia.
"Varell, mengapa diam saja? Aku terlalu banyak bicara ya?" Tanya Mia sembari membalutkan perban pada tangan Varell yang terluka. Varell menunjukan barisan giginya yang rapih dan hanya dapat tersenyum kaku. "Tidak.." Jawabnya singkat.