"Bertahanlah sampai hari ini.. "
Hati Mia menangis pilu, ia mencengram erat lengan Varell saat Varell menciumnya kembali.
"Aku akan membuatmu mengingatku setiap detiknya.." Varell mulai menyesap bibir Mia bergantian tanpa jeda mendesaknya hingga Mia akhirnya tidak kuasa untuk tidak membalasnya.
"Agar kamu segera kembali kesisiku.."
Tubuh Mia terjatuh diatas tempat tidurnya, ia tidak menyadarinya saat Varell membawanya memasuki kamar mereka.
"Kita memang ditakdirkan untuk bersama.." Tangan Varell mulai membuka kancing baju Mia dan meraba kulit polosnya dibalik bajunya yang nyaris terlepas dari tubuhnya.
"Kalau kita terikat bukan hanya oleh pernikahan tapi juga rasa cinta yang dalam."
Lidah Varell telah memasuki rongga mulut Mia, ia menyesapnya dan mengaitkan lidahya. Menusuri setiap inci leher jenjang Mia, mengecupnya dan menyesapnya menyisakan tanda merah hampir disetiap lekuk tubuh Mia.