Pagi itu, saat jam menunjukkan waktu 05.55, Navera datang menghampiri sahabatnya, Kalisa, dengan keluhan ingin buang air kecil. Dilihatnya sekeliling lapangan tengah ramai berbaris para peserta didik baru yang berhasil menjadi siswa-siswi SMA Saint Marisco. Sedangkan dia masih merayu Kalisa untuk ditemani menuntaskan kegelisahannya.
"Kal, ayo temani aku!" Rayu Nav.
Kalisa masih terdiam menghitung spekulasi waktu yang akan mereka habiskan nanti. Tentu saja ia tak ingin terlambat dan mendapat hukuman. Melihat sahabatnya yang tengah terdiam merenung, Navera menarik paksa lengan Kalisa.
"Menghitung spekualasi waktu hanya menghabiskan waktu, Kal. Lebih baik kita pergi sekarang."
Kalisa hanya diam menurut. Diikutinya langkah kaki Navera hingga akhirnya,
"Nav, kamu yakin mau nunggu?" Tanya Kal. Langkahnya terhenti menyaksikan deretan antrian panjang didepan pintu toilet. Lima menit yang mereka miliki tidak akan cukup dan bisa membuat mereka terlambat.
"Kita bisa terlambat kalau antriannya sepanjang ini. Tetapi aku juga nggak bisa kalau nahan pipis. Bisa-bisa aku kencing di celana nanti." Kata Nav.