Jangan di buka. Maaf nunggu q revisi dulu ya?
"Kenapa kamu takut? Mendekatlah …" katanya lembut tapi terdengar mengerikan karena tatapan kak Ana yang menyembunyikan maksud tertentu.
"Kak Ana, kita bicara baik-baik. Kak Ana tidak harus seperti ini. Apa yang kak Ana lakukan ini tidak baik. Kakak tidak boleh seperti ini. Sadarlah kak."
"Kyaaaa!!!" Jeritnya dengan mata melotot. "Tidak ada yang mengerti hatiku! Tidak ada yang peduli!"
"Kak Ana, tenang. Kita bisa bicara baik-baik." Dika coba menenangkan kak Ana dengan gemetar. Ia tetap jaga jarak dari Ana.
Pyaaar!
Ana mengambil beberapa benda yang ada di dekatnya dan melemparkannya ke arah Dika terus mengambil benda yang ada di dekatnya dan melemparnya kembali ke arah Dika masih baik jika mampu menghindar sehingga dia tidak terkena barang yang digunakan oleh anak untuk mengenai Dika.