"Wah itu ide yang bagus" kata Sesil dan Rasya kompak, detik berikutnya mereka saling menatap dengan pandangan sengit lalu saling buang muka.
"Baiklah" Putra langsung menuju ruang ganti dengan membawa setelan milik Dirga.
Winda sempat kecewa karena Dirga tidak bisa turut hadir tapi bagaimana lagi, ia sangat sibuk mengurus pekerjaannya agar bisa cuti panjang saat pesta pernikahan kami nanti. Winda masih melamun dengan pikirannya sendiri.
Beberapa saat kemudian Putra telah tampil dengan setelan Dirga, ia nampak sangat rupawan dan akan sempurna dengan sedikit make up tipis.
"Bagaimana menurut kalian?" Putra minta pendapat.
"Wah ... Tampan sekali" puji Sesil dengan suara tertahan.
"Ini terlihat sempurna" kata Rasya.