Bukan Dinda namanya jika hanya diabaikan seperti itu dia sudah menyerah. Entahlah karena Dinda juga keras kepala atau karena teguh pendirian, uhmmm itu hanya beda tipis.
Mungkin Dinda juga mewarisi sifat mamanya yang keras kepala, tapi Dinda tidak seegois mamanya. Masih untung Dinda gadis yang baik mewarisi sifat seperti papanya.
//Ddrrrttt ...//
Sebuah panggilan masuk dari Fani, 'Ah dia sahabat terbaikku, selalu ada di saat yang tepat. Saat aku membutuhkan teman' pikir Dinda.
Panggilan dari sahabatnya itu pun segera diangkat.
"Ya, ada apa nona cerewet?" kata Dinda menjawab panggilannya.
"Belum juga ngomong tapi kau dah bilang aku cerewet? dasar kau ini Din, tega banget ngatain sahabat terbaik dan tercantik di dunia ini" protes Fani.
"Iya dunia khayalan, haha".
"Ah taulah, bodo amat" gerutu Fani.
"Hahaha sorry, ngomong-ngomong ada apa nih telfon?" tanya Dinda.
"Nggak jadi ah, bedmood" kata Fani sewot.