Dirga dan Winda masuk ke dalam lift menuju lantai tujuh kamar mereka berada. Dalam lift Dirga mulai menjahili Winda lagi, Winda sudah tidak ambil pusing atau meributkannya lagi karena dia sudah terbiasa dengan sifat Dirga yang memang seperti itu.
Dirga membuka pintu kamar Winda, "Silakan masuk Tuan putri" kata Dirga layaknya seorang pelayan yang mempersilakan putri negaranya masuk ke dalam ruangan. Untung Dirga nggak pakai terompet ya kayak cerita-cerita kerajaan jaman dulu, yang penjaganya harus tiup terompet kalau keluarga kerajakan memasuki ruangan. Winda jadi menahan tawa membayangkan kalau hal seperti itu terjadi padanya sekarang.
"Apa ada yang lucu?" Dirga keheranan melihat perubahan ekspresi di wajah Winda.
"Tidak apa-apa" jawab Winda masih menahan tawa.
"Jangan bohong ... Kamu menertawakanku ya?" Dirga menyipitkan matanya untuk menilai kebenaran kata-kata kekasihnya.