Chereads / Tate no Yuusha no Nariagari / Chapter 97 - Chapter 9 Island Days

Chapter 97 - Chapter 9 Island Days

Kami terus leveling di tempat-tempat berbeda di seluruh kepulauan.

Kami mengalahkan bos bernama Karma Pengu. Itu adalah seekor monster yang terbang di udara dan tampak seperti seekor pinguin hitam raksasa.

Tapi kami mengalahkannya dengan mudah tanpa banyak tantangan. Sama kayak yang sebelumnya. Semuanya begitu mudah dan bisa ditebak—aku menyadari bahwa kemungkinan itulah yang menyebabkan para pahlawan lain menganggap ini kayak sebuah game.

Karma Pengu Shield

Kemampuan belum terbuka

Bonus Equip: skill berenang +2, skill memancing +3, penyesuaian status pekkul (medium)

Efek Khusus: waktu menyelam dibawah air bertambah

Karma Pengu Familia Shield

Kemampuan belum terbuka

Bonus Equip: skill berenang +1, skill memancing +2, penyesuaian status pekkul (kecil)

Pekkul... Kupikir mereka sudah punah.

Aku mendapatkan perisai-perisai yang sangat mirip dari para monster seri karma yang lain yang kami lawan sejak sampai disini.

Kurasa mereka bernama Usauni dan Inult.

Itu bagus kalau aku bisa menggunakan mereka kalau aku mau, tapi mereka sudah punah—jadi itu gak banyak berguna, kan? Aku mengeluh pada diriku sendiri seraya memeriksa item drop dari monster itu.

Pekkul Kigurimi?

Apa itu semacam kantong tidur?"

Itu adalah kostum lembut berbentuk seekor pinguin memakai topi Santa. Aku memeriksa statusnya.

Pekkul Kigurimi

Defense up, resistensi serangan (kecil), resistensi air (besar), resistensi bayangan (kecil), pemulihan HP (rendah), magic up (medium)

Pemulihan fungsi secara otomatis, waktu penyelaman di bawah air meningkat, penyesuaian ukuran, penyesuaian skill (kecil)

Tipe perubahan, monster equip time, tak ada perubahan lain diluar tipe

Wow! Item itu punya banyak sekali efek yang bagus. Setidaknya sekuat Barbarian Armor +1 yang aku pakai. Kalau item itu meningkatkan waktu saat menyelam, apa item itu dimaksudkan untuk menyelam atau semacamnya?

"Kayaknya ini adalah sebuah equipment yang sangat bagus. Raphtalia, maukah kamu...."

"Enggak makasih! Aku nggak peduli seberapa bagusnya itu, aku nggak mau bertarung sambil memakai itu!"

Aku sudah menduga dia akan bilang begitu. Aku juga merasakan hal yang sama.

"Baiklah kalo gitu. Filo cobalah."

"Kupikir dia benci pakaian?"

"Kayaknya menyenangkan!"

Filo berubah ke wujud Filolial queen, dan saat dia mencoba memakai kigurimi itu, kostum itu membesar menyesuaikan ukuran Filo yang besar!

Mungkinkah itu yang dimaksud penyesuaian ukuran? Itu tampak cukup rapi!

"Aku akan memakainya!"

Filo memakai kigurimi besar itu. Lalu kigurimi tersebut terlihat bersinar sesaat sebelum menyatu dengan bulu-bulu Filo.

Lalu Filo berdiri seperti gak ada apa-apa, tapi penampilannya agak berubah menjadi lebih seperti seekor pinguin, dan dia memakai topi Santa.

"Urm.... Rasanya agak gatal!"

"Benarkah?"

"Ya... dan aku merasa seperti... seperti aku gak bisa melenturkan otot-ototku."

"Kalo gitu lepasin."

Itu mungkin ada hubungannya dengan efek penyesuaian tipe. Efek-efek magisnya akan merubah dia menjadi sesuatu yang bukan seekor Filolial, jadi penyesuaian status monster milikku mungkin berhenti bekerja. Pada dasarnya maksudnya para monster gak bisa menggunakan equipment—yang mana terbatas penggunaannya padaku.

"Tapi aku ingin memakainya saat aku tidur di penginapan!"

"Ya, sepertinya memang itu kegunaannya."

Kayaknya kostum itu paling cocok untuk digunakan sebagai jenis piyama. Aku bertanya-tanya apakah dia bisa melepasnya dengan mudah? Tapi gak ada yang perlu dikuatirkan, warna bulunya kembali normal, dan kigurimi itu muncul di tangannya. Equipment yang aneh sekali.

"Tuan Naofumi, kalau kamu melepas armormu, kamu bisa memakai kigurimi itu, maka equipment itu nggak akan sia-sia."

"Raphtalia, apa kamu serius menyarankan aku memakainya?"

Memang sih, efeknya gak bisa diremehkan.

Berkat perisaiku, para monster gak bisa memberi damage padaku. Dan aku juga jadi kuatir sama equipment Raphtalia dan Filo.

"Um... uh..."

"Baiklah kalo gitu, ayo kita undi siapa yang akan memakainya. Setelah melihat bagaimana kostum itu menyatu dengan Filo, sepertinya itu gak membatasi pergerakan."

"Oh... Baiklah kalo begitu...."

Astaga. Kayaknya aku harus mulai mengukur efesiensi dan kekuatan setelah penampilan dan fashion. Itu akan jadi pilihan yang sulit.

"Master, kau manis sekaliiiiiii!"

"Diam! Aku akan melepasnya saat kita kembali!"

Cuma memikirkan aku terlihat memakainya saja sudah membuatku malu. Dan kostum itu gak bertindak seperti saat Filo memakainya.

Bentuknya tetap gak berubah.

Aku betul-betul gak mau seseorang melihatku memakainya!

Wajahku hampir tertutup semua, jadi kalau mereka nggak melihat perisaiku, mereka gak akan tau kalau itu adalah aku. Itu benar, aku tampak seperti seekor pekkul.

Dan kostum ini meningkatkan statistikku saat aku memakainya. Tapi saat aku memakainya, penyesuaian tipenya gak aktif.

Raphtalia memakai armorku, dan kami terus maju. Para Karma Pengu Familia yang kami temui disepanjang perjalanan gak memberi ancaman sama sekali pada kami.

"Raphtalia...."

"Apa?! Kenapa kamu menatapku seperti itu? Aku nggak mau pakai benda itu."

Aku mengulurkan undiannya pada dia.

"Besok giliranmu memakai ini. Kamu boleh lega untuk sekarang ini."

"Hmph!"

Adapun untuk Filo... yah, dia sudah bahagia bahwa dia lahirkan sebagai seekor Filolial.

"Yah hari ini cukup bagus."

"Ya, kamu benar."

Kami berada diatas perahu dalam perjalanan kembali ke pulau utama, dan Raphtalia tampak gelisah.

Rasanya aku bisa memahaminya. Itu karena proses leveling kami sudah menurun hingga membuat dia jengkel.

Aku naik ke level 73, dia level 75, dan Filo level 76.

Menurut earl, pada dasarnya mustahil untuk naik level melewati level 80 disini.

Orang-orang juga bilang begitu. Jadi kayaknya memang betul.

Disaat kami mendekati level 70, aku menyadari efesiensi leveling menurun. Kalau kami nggak betul-betul berusaha keras untuk leveling, aku sangat ragu kami bisa mencapai level 80.

Memang menyenangkan dan menarik untuk mengumpulkan item drop, tapi kalau efesiensi leveling gak sepadan, maka lebih baik mulai mencari cara lain untuk leveling. Gelombangnya akan datang gak lama lagi.

"Tapi kita masih naik level, bukankah itu cukup bagus?"

"Ya!"

Kayaknya Filo masih merasa dia belum puas berenang. Dia ada di air disamping perahu.

"Filo, aku gak bicara padamu."

"Oh....."

"Balik lagi ke apa yang aku bicarakan, kita sudah naik lebih dari 30 level sejak kita sampai disini."

"Aku tau itu... tapi... monster-monsternya terlalu lemah... dan aku mulai bertanya-tanya apakah itu cukup bagus."

"Aku mengerti perasaanmu."

Dengan keadaan saat ini, para bos tipe Karma nggak membuat kami bersusah-payah, dan adapun untuk para monster yang lainnya yang kami temui, mereka semua kalah hanya dalam satu serangan. Raphtalia dan Filo memang sudah meningkat secara drastis, jadi kurasa itu sudah layak disyukuri.

Masih ada banyak sekali perisai yang memilik bonus equip yang belum aku buka.

Kami leveling sangat efesien sejak kami tiba di kepulauan ini, tapi kurasa kami menyadari bahwa semakin kuat nggak akan sesederhana itu jadinya.

Level itu sendiri.... yah itu memiliki semacam makna magis, tapi itu nggak secara langsung diubah menjadi kepercayaan diri.

Kami harus meningkatkan kepercayaan diri kami, dan moral kami, kalau kami ingin bertahan dalam menghadapi ketidakadilan yang pastinya menunggu kami dimasa mendatang. Itulah yang perlu kami lakukan.

Didalam game-game online yang kumainkan, ada banyak player yang naik level dengan cepat namun gak memiliki kemampuan atau pengetahuan untuk mengendalikan diri. Mereka memang cukup kuat, tapi terlalu bodoh dan pesimis untuk betul-betul bisa berguna bagi orang lain.

Dan ada banyak dari mereka yang membuat kesalahan menganggap dengan level mereka yang tinggi secara otomatis membuat mereka mengesankan dan dihormati.

Itulah bahaya yang sebenarnya, bahaya yang harus diwaspadai siapapun. Dan hal itu berlaku dua kali lipat untuk Itsuki dan partynya.

****