Bulan ke-3 hari ke-13
Setelah lima hari persiapan, Lin Yi memimpin squadron 1 kavaleri dan Zhao Sihu memimpin squadron 1 infanteri, untuk bekerja sama memusnahkan Markas Bandit Menengah yang ada diteritori ini, dan berhasil mendapatkan bahan baku dalam jumlah besar serta 216 koin emas.
Ouyang Shuo segera menghabiskan 150 koin emas untuk mengubah kelas bagi prajurit baru untuk squadron 2 kavaleri yang baru saja didirikan dan secara resmi menunjuk Li Mingliang sebagai Letnan squadron 2 kavaleri. Setelah meninggalkan barak, dia bergegas untuk pergi ke Pasar Lanjutan, menghabiskan 20 koin emas untuk membeli skema bangunan pabrik pengolahan bijih emas, untuk segera diserahkan kepada Divisi Konstruksi agar pembangunannya dapat dimulai secepatnya.
Negosiasi antara Departemen Sumber Daya dan Suku Xuanniao juga telah terlaksana dengan sangat mulus. Tian Wenjing telah berhasil membujuk Shi Xiong untuk menghentikan tradisi berburu suku mereka. Suku ini memiliki 1500 pemuda, yang dapat menjadi pekerja [enuh di Tambang Langshan. Sebagai gantinya, Kota Shanhai akan menyediakan 10.000 unit beras untuk Suku Xuanniao, dan membimbing mereka dalam ilmu bercocok tanam.
Yang Ouyang Shuo tidak tahu adalah, alasan kenapa negosiasi antara Shanhai dan Suku Xuanniao dapat berjalan dengan mulus adalah karena diam-diam Dukun Agung Suku Xuanniao telah menyetujui semua persyaratan perjanjian ini. Bila tidak, dengan kepribadian Shi Xiong yang kolot, dia tidak akan semudah itu untuk dibujuk.
Kelompok garnisun Langshan juga telah berhasil dibentuk, mereka terdiri dari 2 squadron, yang dipimpin oleh 2 pemburu terbaik Suku Xuanniao, Shi Bao dan Shi Lang. Ouyang Shuo mengambil sebagian equipment dari gudang senjata untuk mempersenjatai ke-2 squadron ini dengan lengkap, yang secara efektif meningkatkan kemampuan tempur mereka.
Ini bukanlah satu-satunya kabar baik yang datang, seperti perkiraan Ouyang Shuo, Arak Tiga Bunga yang dibuat oleh Du Chun dengan mata air yang berasal dari Lembah Lianzhou telah diklasifikasikan sebagai produk lokal khas Shanhai oleh sistem. Sistem telah menamainya 'Arak Tiga Bunga Lianzhou' dan dapat dijual melalui toko grosir dengan pajak lebih kecil 50% dibanding pasar.
Rata-rata, untuk setiap 3 unit beras dapat dibuat menjadi 1 unit Arak Tiga Bunga, yang memiliki harga jual 1 koin perak. Bila dipotong dengan biaya beras dan pekerja, juga pajak 10%, keuntungan bersihnya adalah 40 koin tembaga. Benar-benar keuntungan yang besar, dan ini jelas cukup untuk membuat Ouyang Shuo sangat kegirangan.
Tanpa berpikir dua kali, Ouyang Shuo tanpa tahu malu memasukan Penyulingan Arak sebagai properti yang tidak bisa diprivatisasi, dan memasukkannya di bawah kontrol Departemen Keuangan. Di waktu yang sama, untuk memaksimalkan keuntungan, dia telah meningkatkan Penyulingan Arak menjadi pabrik besar yang dapat menampung 1000 pekerja.
Pabrik Penyulingan Arak ini dapat memproduksi rata-rata 50.000 unit Arak Tiga Bunga, memberikan Ouyang Shuo tambahan pemasukan sebesar 200 koin emas setiap bulannya. Selain dari keuntungan yang diberikan, arak ini juga telah memberikan kejutan lain untuk Ouyang Shuo, yaitu tambahan status bagi teritorinya.
_Arak Tiga Bunga Lianzhou: Arak khas Shanhai. +15% kesempatan untuk menarik pecinta arak._
Menerima kejutan besar itu, Du Chun, pria yang telah membuat hal ini terjadi, jelas akan mendapat hadiah yang besar dari Ouyang Shuo. Ouyang Shuo telah menawarkan upah bulanan sebesar 1 koin emas, membuat dirinya langsung menjadi salah satu orang dengan upah tertinggi di Shanhai. Dan yang paling penting, dengan bantuan teknologi penyulingan Arak Tiga Bunga, Du Chun sekarang telah menjadi Master Pembuat Arak, orang kedua yang telah menjadi seorang Master setelah adiknya sang Master Penjahit Mu Qingsi.
-------------------------------------------------------------
Bulan ke-3 Hari ke-14
Selagi mengintai untuk mencari informasi markas bandit, Divisi Intelijen Militer telah menemukan sebuah kemah pengungsian, berjarak 15 km dari pusat Kota Shanhai. San Gouzi tidak berani menunda untuk melaporkan berita ini, dan segera mengirimkan laporannya langsung kepada Ouyang Shuo.
"Kemah Pengungsi? Itu sangat langka, berapa besar kemah itu?" Ouyang Shuo jelas terkejut mendengar berita itu.
"Tuanku, ada sekitar 1500 orang pengungsi disana."
"Banyak sekali mereka, apa mereka dapat bertahan di hutan belantara? Apa ada sejenis pemimpin diantara mereka?"
Ouyang Shuo hanya memiliki sedikit informasi mengenai kemah pengungsi. Mereka merupakan produk langka dari hutan belantara, dan sangat sulit untuk ditemukan. Untuk bertahan hidup di hutan belantara, seseorang harus menjadi manusia tanpa tempat tinggal, berkelana ke semua tempat hingga mereka tiba di teritori pemain penguasa, atau tinggal di desa terpencil seperti Desa Zhao Jiagou milik Zhao Dexian dulu, yang merupakan surga yang jauh dari jangkauan dunia luar. Dan terakhir mereka dapat hidup sebagai seorang bandit dan mereka juga sering disebut serigala hutan belantara.
Tapi kemah pengungsi bukan merupakan salah satu dari ketiga kategori itu. Mereka bukan orang yang tidak memiliki tempat tinggal, mereka memiliki tempat perlindungan yang tetap, tidak seperti surga terpencil, mereka jelas ada di tengah hutan belantara, dan mereka juga bukan bandit, karena mereka tidak cukup kuat untuk melindungi diri mereka sendiri. Sebuah kemah pengungsi benar-benar tidak bisa dikategorikan.
Setiap kemah pengungsi benar-benar hanya bisa terbentuk oleh suatu kebetulan. Antara mereka telah menemukan tempat yang memiliki sumber makanan yang cukup untuk memberi makan mereka semua, atau mereka memiliki seorang pemimpin, yang cukup kuat untuk memimpin para pengungsi dan melindungi diri mereka dari bahaya para bandit.
"Anda benar tuanku, ada seorang pemimpin di sana yang bernama Ge Hongliang, berumur 35 tahun, mantan anggota militer, tapi entah kenapa sekarang memilih hidup di hutan belantara. Dia memiliki kemampuan yang hebat, karena telah berhasil mengumpulkan para pengungsi yang tanpa harapan, melatih mereka dan berhasil membuat tempat mereka sendiri di hutan belantara, walau mereka nyaris tidak bisa bertahan." Laporan San Gouzi dipenuhi informasi detail tentang sosok Ge Hongliang.
"Bahkan jika mereka dapat mengusir para bandit, menurutku mereka pasti masih hidup penuh kesusahan apakah benar?" Tanya Ouyang Shuo, walau dia juga yakin kondisi sebenarnya pun sesuai dengan perkiraannya. Bahkan para pemain penguasa yang memiliki perlakuan khusus juga merasa kesulitan untuk bertahan hidup di hutan belantara, jangan dulu berbicara tentang sistem penduduk asli, pikirkan saja bagaimana mereka bisa bertahan tanpa sistem perdagangan jarak jauh dari Pasar.
San Gouzi memandang kepada Ouyang Shuo, dengan sepasang mata yang penuh dengan pemujaan, menganggukkan kepalanya dan berkata, "Dugaan tuanku lagi-lagi tepat. Karena mereka tidak memiliki benih maupun peralatan untuk bertani, mereka tidak dapat menumbuhkan tanaman makanan mereka. Karena itu, sumber makanan mereka benar-benar tidak menjanjikan, mereka sering terpaksa mengkonsumsi tumbuhan liar dan rumput liar.
"Terlebih, sejak para penguasa telah mendirikan teritori mereka masing-masing di hutan belantara, jumlah hewan liar pun telah menurun drastis, yang secara tidak langsung telah membuat kehidupan mereka semakin berat. Saat ini, mereka telah mencapai batas mereka, dan hampir menjadi bandit untuk dapat tetap bertahan hidup."
Ouyang Shuo pun mengangguk, dan sambil tersenyum dia berkata, "Hal ini, bagi kita, merupakan suatu kesempatan. Mungkin ini sedikit tidak manusiawi, tapi jika kita dapat menarik para pengungsi yang ada disana kedalam teritori kita, itu akan menghemat banyak waktu bagi kita."
"Adalah merupakan suatu kehormatan dan berkat bagi mereka untuk menjadi bagian dari Kota Shanhai, tuanku tidak perlu merasa tidak enak akan hal itu." San Gouzi juga tersenyum. Semenjak dia mengikuti kuliah singkat di Institut Lianzhou, dia telah meningkatkan kemampuan bicaranya. Sepertinya kuliah-kuliah seperti itu cukup berhasil.
"Apa Divisi Intelijen Militer telah mencoba untuk menghubungi Ge Honglian?" Tanya Ouyang Shuo.
"Ya, hamba telah bercakap-bercakap sedikit dengan dirinya, dan telah memberikan gambaran singkat mengenai Kota Shanhai, dan juga betapa tuanku sangat menghargai orang-orang berbakat. Menurut apa yang hamba lihat darinya, dia juga cukup tergerak, tapi sebagai seorang pemimpin kemah pengungsi, dia agak berat untuk menjadi orang pertama yang menyetujui tawaran ini." Jawab San Gouzi sambil tersenyum.
"Bagus, kalau begitu aku sendiri yang akan menemuinya." Kata Ouyang Shuo karena dia telah memahami seluruh situasinya.
Perjalanan menuju kemah pengungsi ini merupakan misi damai, karena itu bukan hal yang bijaksana jika dia membawa pasukan bersamanya. Ouyang Shuo hanya membawa satu regu dari Divisi Intelijen Militer, dan juga squadron 1 kavaleri.
Pukul 3 sore, Ouyang Shuo dan pasukannya telah tiba di depan kemah pengungsi. Seluruh perkemahan ini memiliki luas 1 km2, dilindungi oleh pagar kayu sederhana. 2 pos penjagaan berdiri tinggi di gerbang utama dan masing-masing diisi oleh 2 penjaga. Ketika mereka melihat Ouyang Shuo, mereka pun menjadi tegang dan salah satu dari mereka pun berteriak, "Sebutkan identitas kalian penyusup!"
"Aku adalah penguasa Kota Shanhai, tolong sampaikan kedatanganku kepada pimpinanmu!" Ouyang Shuo yang sedang menunggangi Tornado Hitam menjawab dengan lantang.
Para penjaga pun terkejut dan kemudian teringat perintah pemimpin mereka pagi ini, dan segera menjawab, "Mohon tuan penguasa menunggu sebentar, hamba akan segera memberitahu kedatangan tuan kepada pemimpin kami."
"Terima kasih!" Ouyang Shuo memerintahkan pada pasukannya untuk turun dari kuda dan menunggu dengan sabar di depan gerbang masuk.
Setelah 10 menit, seorang cendekiawan paruh baya berjalan keluar dari kemah. Dia memiliki fisik yang kurus dan ramping, dengan bahu yang lebar, walaupun memiliki wajah yang kurus dan pucat, dia memiliki sepasang mata yang tajam, memakai pakaian yang lusuh. Dibelakangnya ada puluhan pria, pemuda dan manula, semuanya mengenakan pakaian yang sama dan berwajah kurus dan pucat.
Bahkan sebelum dia mencapai Ouyang Shuo, dia telah membuka mulutnya dan berkata, "Tuanku telah berkunjung kemari, selamat datang, selamat datang!"
Ouyang Shuo melihat kearah San Gouzi, dan dengan tatapan matanya, bertanya apakah cendekiawan ini merupakan Ge Hongliang, pemimpin kemah ini. San Gouzi mengangguk sedikit, memastikan identitas cendekiawan ini. Ouyang Shuo kemudian tersenyum dan menjawab, "Maafkan kedatangan kami yang tiba-tiba ini, aku harap kalian semua dapat memaafkanku."
Ketika para pengungsi yang ada dibelakang Ge Hongliang melihat kavaleri yang bersenjata lengkap, mata mereka pun dipenuhi oleh ketakutan, mereka benar-benar sangat terpukau.
"Mari kita bicara di dalam!" Kata Ge Honglian sambil tersenyum.
Ouyang Shuo mengangguk dan menyuruh yang lain untuk tetap disini, dan hanya membawa Lin Yi juga San Gouzi bersamanya. Ketika mereka tengah berjalan di perkemahan ini, para pengungsi keluar dari rumah mereka dan melihat ke arah mereka dengan penuh rasa penasaran. Kebanyakan pengungsi mirip seperti orang-orang yang tidak memiliki tempat tinggal, mereka tidak memiliki pakaian yang pantas, dan hanya mengenakan pakaian yang telah usang dan penuh tambalan, wajah mereka pun seperti yang lain, kurus dan pucat.
Sebelum Ouyang Shuo berangkat kesini, dia telah mengenakan zirahnya dan membawa pedangnya, berdandan seperti seorang jenderal, dan terlihat seperti seorang pahlawan besar yang datang untuk menyelamatkan mereka. Kedua anak buahnya yang berjalan di sisinya juga bersenjata lengkap, berbeda jauh dengan para pengungsi bagaikan langit dan bumi.
Ouyang Shuo memperhatikan dengan seksama perlengkapan militer yang ada di kemah pengungsi ini, mereka hanya memiliki zirah dan senjata yang sederhana dan kasar, dia tidak bisa membayangkan bagaimana Ge Honglian dapat memimpin para pengungsi ini untuk mempertahankan diri dari serangan para bandit. Dia sekali lagi harus menilai ulang Ge Hongliang dan penilaiannya terhadap orang ini pun semakin bertambah, orang ini benar-benar ahli dalam strategi perang.
Sewaktu mereka memasuki ruangan, mereka pun duduk di tempat yang disediakan. Di pihak para pengungsi, selain dari Ge Honglian, hanya orang tua dan seorang pemuda yang tetap disana, sedangkan yang lain secara otomatis meninggalkan mereka.
"Mari kuperkenalkan mereka pada tuanku. " Kata Ge Hongliang sambil menunjuk kepada si orang tua, "Ini adalah Sesepuh Xu, seorang mantan jenderal di Departemen Keuangan di Yamen." Dan kemudian menunjuk si pemuda, "Ini adalah pemimpin pasukan kami, Sun Tengjian, seorang mantan sersan."
Ouyang Shuo pun memberi salam pada mereka, dan kemudian, sambil tersenyum memperkenalkan Lin Yi dan San Gouzi kepada pihak pengungsi. Dia menyadari ketika dia memperkenalkan Lin Yi, mata pemimpin pasukan Sun mulai dipenuhi semangat. Sedangkan untuk San Gouzi para pengungsi telah menemui dirinya pagi tadi, karena itu sangat mudah untuk memperkenalkan dirinya.
Ketika mengetahui posisi San Gouzi sebagai Sekretaris Divisi Intelijen Militer, kilatan cahaya muncul dengan tiba-tiba di mata Ge Hongliang, dia akhirnya mengerti tentang situasi ini di dalam hatinya.
Sejujurnya, ketika Ouyang Shuo tengah memperkenalkan San Gouzi, dia merasa sedikit malu, sebagai seorang Sekretaris Divisi Intelijen Militer memiliki nama seperti ini, benar-benar merupakan hal yang tidak pantas.
'Bila ada kesempatan, akan kucoba mengganti namanya dengan yang lebih baik' pikir Ouyang Shuo.