Setelah mendapatkan hadiah seperti bayi peri kupu-kupu, Ouyang Bing merasa dirinya berada di langit ke sembilan.
Setelah itu, adiknya duduk dengan manis di samping kakaknya, menemani Ouyang Shuo untuk menonton acara Malam Tahun Baru yang telah ditayangkan selama lebih dari 200 tahun. Xue'er duduk di bahunya, dengan penuh rasa ingin tahu menatap televisi.
Pada pukul 9 malam, Ouyang Shuo menerima video call. Dia mengambil telepon miliknya untuk melihat, dan ternyata yang menghubunginya adalah bibi kecilnya. Sebagai satu-satunya keluarga dari kedua kakak beradik ini, bibi kecilnya memiliki tempat khusus di hati mereka.
Bibi kecilnya bernama Lin Jing. Dibanding kakaknya yang merupakan ibu dari Ouyang Shuo, dia lebih muda 15 tahun. Karena itu, dia dan Ouyang Shuo dapat dibilang berasal dari generasi yang sama karena dirinya hanya lebih tua 6 tahun dari Ouyang Shuo.
Dalam kondisi normal, Ouyang Shuo dan bibi kecilnya seharusnya sangat dekat, tapi yang terjadi malah sebaliknya. Ini bukan karena Ouyang Shuo tidak ingin dekat pada dirinya, tapi bibinya ini telah membenci laki-laki semenjak dia lahir dan keponakannya juga bukan pengecualian.
Karena keeksentrikannya ini, semenjak Lin Jing lulus dari universitas, dia telah menemukan gadis lain dan menikah tanpa restu dari keluarganya. Kakek dan nenek Ouyang Shuo tidak memiliki anak laki-laki dan hanya memiliki kedua anak perempuan ini. Kedua pasangan tua ini juga tidak memiliki kesehatan yang baik, dan setelah pukulan ganda dari putri mereka yang meninggal karena kecelakaan mobil dan yang satunya menikah dengan sesama jenis, dalam waktu dua tahun yang singkat keduanya pun satu persatu meninggal.
Karena orangtua ayahnya telah melahirkan ayahnya di usia terlambat, tidak lama setelah Ouyang Shuo lahir, mereka pun meninggal. Karena itu, hubungannya dengan orangtua ibunya sangatlah dalam. Ini juga merupakan salah satu alasan dia menjauh dari bibi kecilnya ini dan hanya mempertahankan sedikit hubungan dengannya. Sedangkan untuk Bing'er yang telah melihat bibinya beberapa kali, kesannya akan bibinya lebih buram lagi.
Karena itu, untuk menerima panggilan dari bibi kecilnya di Malam Tahun Baru ini mengejutkan Ouyang Shuo. Setelah mengangkat teleponnya, wajah Lin Jing muncul di layar. Sejujurnya, dia terlihat persis dengan ibu Ouyang Shuo, mewarisi kecantikan dan keeleganan dari neneknya.
Disamping bibinya duduk wanita cantik lainnya. Dia terlihat seperti wanita kota yang tangguh, memancarkan aura kekuatan dan percaya diri. Namanya adalah Xie Siyun dan dia merupakan pasangan bibi kecilnya.
Setelah mengalami kelahiran kembali, Ouyang Shuo sangat menghargai orang-orang yang dia cintai. Di kehidupannya yang lalu, karena kekeras kepalaannya, sebelum dia naik kapal luar angkasa antar galaksi, dia tidak berpikir untuk menghubungi bibi kecilnya dan saling bertukar ID game. 5 tahun di dalam game, dia belum pernah bertemu bibinya sekalipun, dan hal itupun menjadi penyesalan terbesarnya.
Apa yang terjadi di masa lalu sudah terjadi, manusia harus belajar untuk menatap ke depan. Ouyang Shuo tidak sedingin di masa lalu, memanggil Bing'er ke sisinya dan tertawa, "Bibi kecil, Selamat Tahun Baru!"
Lin Jing terkejut dengan tingkah keponakannya ini. Dia sudah siap untuk melihatnya menutup telepon ini, dia tidak pernah menyangka situasi ini akan terjadi. Di kehidupannya yang lalu, Ouyang Shuo memang menutup telepon darinya, dan mereka tidak pernah saling berhubungan lagi semenjak itu.
"Shuo kecil, Selamat Tahun Baru! Yang disampingmu pastilah Bing'er, ya kan? Gadis kecil ini benar-benar sudah tumbuh dengan pesat, dia terlihat semakin mirip dengan ibunya." Bibi kecilnya tersenyum sembari berkata seperti ini.
Saat itulah Bing'er ingat bahwa wanita yang ada di video ini adalah bibi kecilnya, dengan segera berkata dengan tegas, "En, Bibi kecil, aku adalah Bing'er. Selamat Tahun Baru Cina!"
Mendengar tuannya berbicara, Xue'er kecil yang berdiri di bahunya juga menirunya dan berkata, "Selamat Tahun Baru, Selamat Tahun Baru!"
Aksen Xue'er membuat Bing'er tertawa. Bing'er memegang Xue'er di tangannya seperti orang yang ingin mempersembahkan hadiah, dan berkata, "Bibi kecil, bibi kecil, ini adalah peliharaan yang dihadiahkan kakak padaku. Bing'er menamainya Xue'er. Bukankah ini sangat lucu?"
Walaupun tipe smart pet seperti ini tidaklah umum, Lin Jing tetap mengetahui hal ini. Akan tetapi, dia mengira bahwa ini merupakan smart pet yang biasa dan tidak terlalu memperhatikannya, dan hanya tertawa sambil berkata, "Lucu, sama seperti Bing'er."
Xie Siyun yang duduk disamping Lin Jing mengenali bahwa Xue'er bukan smart pet biasa, kilatan kekaguman dan terkejut muncul di matanya.
Setelah saling mengucapkan salam, Lin Jing ingat alasan kenapa dia menelepon mereka, menghadap ke Ouyang Shuo dan berkata, "Shuo kecil, apa kau pernah dengar game Earth Online?"
Ouyang Shuo terkejut mendengarnya, kenapa bibi kecilnya mengangkat topik ini, jangan bilang dia mengetahui sesuatu? Ini bukanlah sesuatu yang mustahil, bagaimanapun juga, setelah dia lulus dia tidak pernah kembali lagi ke provinsi Jiao dan tetap tinggal di Shanghai tempat dia kuliah sebelumnya. Setelah menikah, bibinya tidak pernah mengabari keberadaannya dengan keluarganya dan apa yang dia lakukan selama ini, tidak ada yang tahu.
Di wajahnya, Ouyang Shuo tetap tersenyum, dan berkata tanpa perubahan emosi, "Earth Online? Memangnya apa yang spesial dari game ini sehingga bibi memikirkannya di Tahun Baru seperti ini?"
"Alasan sebenarnya bibi kecil tidak dapat memberitahumu. Yang bisa aku katakan adalah aku menyarankan agar kau memainkannya. Bila kau membutuhkan uang, bibi kecil dapat mengirimkannya padamu." Lin Jing sangat berhati-hati dan hanya mengatakan itu.
Ouyang Shuo menganggukkan kepalanya. Dia dapat menerka bahwa bibi kecilnya mengetahui detail tersembunyi dari game ini melalui sumber tertentu. Dia ragu-ragu apakah lebih baik dia memberi tahu segalanya pada bibinya.
Dia berpikir lama dan keras, bagaimanapun dia tidak ingin melibatkan bibinya dengan semua perhatian yang dia terima dan permusuhannya dengan Di Chen. Bila itu terungkap, hasil akhirnya tidak akan dapat diperbaiki.
Ouyang Shuo secara sengaja berbicara dengan nada santai, "Tidak perlu, sebenarnya aku sudah memainka game ini."
"Ah? Kau sudah mulai bermain. Itu bagus, apa ID mu? Bibi kecil memiliki sedikit kekuatan di game ini." Lin Jing berkata dengan terkejut.
Ouyang Shuo menggelengkan kepalanya, "Tidak perlu, aku terbiasa bermain sendiri. Bagaimana jika bibi kecil memberitahuku ID bibi, bila suatu saat aku kesusahan dan merasa dalam bahaya, aku akan bergantung pada bibi kecil. Haha."
Bila Ouyang Shuo bukan keponakannya, dan dia tidak memiliki rasa bersalah pada keponakannya, dia pasti sudah akan merasa kesal. Kali ini, dia hanya dapat memakluminya, "Baiklah, kau masih tetap keras kepala. Bibi kecil tidak akan memaksamu. Tapi ingat, ID bibi adalah Snow Rose, bila kau membutuhkan sesuatu, kau dapat mencariku."
Ouyang Shuo terkejut hingga tak bisa menahan kata-katanya, "Kelompok tentara bayaran Snow-War Rose?"
"Hmph! Baguslah jika kau tahu. Lebih baik kita sudahi pembicaraan kita disini. Bye bye!" Kesabaran Lin Jing telah habis dan kemudian menghadap Bing'er. "Bing'er katakan selamat tinggal pada bibi. Bila aku memiliki waktu kosong lebih aku akan mengunjungimu."
Bing'er menganggukkan kepalanya dan berkata dengan manis, "Bye - bye, bibi kecil."
Setelah telefon ditutup, Ouyang Shuo tidak dapat menenangkan dirinya. Dia tidak menyangka bahwa bibinya adalah wakil kapten dari kelompok tentara bayaran terkuat kedua. Kalau begitu Xie Siyun pastilah kaptennya, War Rose.
Takdir benar-benar mempermainkannya. Bila di kehidupannya yang lalu dia tidak menutup telefon bibi kecilnya, mungkin dia akan masuk lebih awal ke dalam game. Di dalam game, memiliki War Rose sebagai pendukungmu, masihkah dia perlu berkelana bersama Bing'er? Semuanya akan jadi sangat berbeda.
Akan tetapi, tidak ada kata seandainya di dunia ini. Kali ini, lewat suatu kebetulan dia telah mengetahui hal ini, apa efek dari hal ini terhadap dirinya di dalam game? Semuanya benar-benar masih misteri.
Di saat bersamaan antara Lin Jing dan Xie Siyun terjadi pembicaraan menarik.
Melihat Lin Jing telah menutup teleponnya, Xie Siyun yang tadinya diam berkata seakan dia sedang merenungkan sesuatu, "Jing Jing, keponakanmu bukanlah orang biasa."
"Bocah itu sungguh menjengkelkan. Awalnya aku ingin membantunya, tapi dia masih berani untuk berlagak didepanku. Berkata terbiasa bermain sendiri." Lin Jing benar-benar kesal dibuatnya.
Xie Siyun menggelengkan kepalanya dengan perlahan dan tersenyum, "Kau ini ya! Kau termakan gertakannya dan kau tidak menyadarinya. Smart pet miliki keponakanmu, apa kau tahu berapa harganya?"
"Memangnya bisa seberapa mahal? Walaupun itu terlihat lebih istimewa, paling-paling hanya seharga 10-20 ribu!"
"Kau benar-benar tidak memiliki selera. Benda itu adalah smart pet edisi terbatas dari ILAX. Harga jual aslinya adalah 1 juta kredit." Jawab Xie Siyun dengan tenang, sambil menatap Lin Jing.
Ah? Mahal sekali, darimana bocah ini mendapatkan begitu banyak uang? Seingatku dia baru saja lulus tahun ini!"
"Karena itulah aku bilang dia bukan orang biasa. Kembali pada Earth Online, bagaimana seorang lulusan universitas dapat memperhatikan game seperti itu dan rela untuk mengeluarkan uang agar dapat membeli kapsul gamenya. Dari hal itu saja sudah jelas dia tidak biasa. Menurutku dia mungkin seorang pemain beta sama seperti kita." Tebak Xie Siyun.
"Yaoyao, yang kau katakan masuk akal. Sungguh keterlaluan, bocah ini bahkan ingin membohongi bibinya. Aku akan memberinya pelajaran." Lin Jing sudah ingin menelepon Ouyang Shuo kembali.
Xie Siyun buru-buru mencegahnya, "Perhatikan keponakanmu baik-baik. Dia jelas bukanlah orang yang ceroboh. Saat dia tahu bahwa kau adalah wakil kapten dari kelompok tentara bayaran Snow – War Rose, dia dapat menahan diri untuk tidak memberitahu ID nya. Sudah jelas dia bukanlah pemain solo biasa. Bila kau menghubunginya sekarang, dia pasti tidak akan memberitahumu hal yang sebenarnya. Menurutku, untuk saat ini kita cukup melihat situasi saja."
Lin Jing yang merupakan wakil kapten dari kelompok tentara bayaran terkuat kedua di Cina, jelas bukanlah orang biasa. Setelah menenangkan dirinya, dia setuju bahwa apa yang Xie Siyun katakan cukup masuk akal dan ini bukanlah waktu yang tepat untuk meminta semua jawaban.
"Baiklah. Kita gunakan caramu. Bagaimanapun, alasanku untuk menghubunginya telah tercapai. Ini dapat dianggap bahwa aku telah melaksanakan tugasku sebagai bibi dan keluarganya. Apa yang terjadi setelah ini, kita bicarakan lain waktu!" Teringat orangtuanya yang telah tiada. Lin Jing merasa sedih.