" pantaskah aku mencintaimu...? "
Kata itulah yang sering muncul dalam hati yang kian bimbang dan tak terarah ini. Dalam kesendirian, hati ini sedang rindu akan buaian sang embun penyejuk jiwa. Akan tetapi disisi lain hati ini sadar bahwasanya ia penuh dosa yang telah lama hanyut dan larut dalam kegelapan nafsu, bisikan-bisikan yang menggoda yang telah membawanya terjerumus kedalam lembah dosa.
Hari-hari yang diselimuti awan hitam, yang membuat jiwa ini tak sadar, sehingga membawa raga ini mendekati perzinahan. Astagfirullah...
Begitu dahsyatnya bisikan-bisikan itu hingga hati ini tak lagi dapat membedakan benar dan salah, sampai bibir ini tak dapat berkata " Astagfirullah", sampai mata ini tak mampu menahan dari apa yang seharusnya tak dilihat, tangan yang seharusnya tak menyentuh apa yang belum halal untuknya.
Astsgfirullah ....
Apa yang telah membuat hati ini begitu lama terbuai dalam bisikan-bisikan setan yang dibalut indahnya cinta,?, padahal diri ini tau bahwa itu belum dihalalkan sebelum dua kata Ijab dan Qabul terikrar dalam suatu ikatan pernikahan yang sakral yang pengucapannya membuat Arsy allah bergetar.
Tiga tahun lamanya hati, raga, dan jiwa ini berlumur dosa, tiga tahun lamanya jiwa ini membiarkan setan menari-menari atas kemenangannya, tiga tahun lamannya hati ini terjerumus dalam kemunfikan.
Memang sekilas hubungan ini terlihat Syar'ie, indah, dan seolah-olah tak ada yang salah dengan hubungan ini. Saling mengingatkan akan kebaikan, saling mengingatkan tentang dosa, bahkan saling membatasi diri untuk tidak berhubungan dengan yang lain. Akan tetapi, kita tak sadar bahwa yang kita lakukan ini malah mendukung dan mengerjakan perbuatan yang menjerumuskan pada lembah dosa.
Astagfirullah.....
Awalnya memang terkesan indah, baik, dan membuai. Akan tetapi, seiring berputarnya waktu godaan-godaan dahsyat itu muncul dan mulai terkesan menarik untuk dilakukan.
Perasaan yang tak ku mengerti muncul dalam benakku akhir-akhir ini, aku tak pernah berfikir bahwa aku akan merasakan sebuah perasaan yang begitu dalam dan membuat hati ini merasakan sebuah ketenangan yang menggugah jiwa, perasaan yang begitu melenakan yang belum pernah dirasakan sebelumnya, perasaan yang membuat hati ini merasa di perhatikan.
Ya, benar ! perasaan itu hadir saat aku terjatuh dalam lembah dosa itu yang aku fikir akan memberikan kebaikan awalnya, aku fikir karna aku di desa dan dia lagi mondok dan jarak yang jauh akan menyelematkan kami dari perbuatan dosa yang akan menjerumuskan kami pada neraka akan membuat kami lebih fokus dalam belajar dan terhindar dari segala fitnah. Tapi, yang terjadi malah sebaliknya, memang yang kami lakukan tak seperti mereka yang pacaran jarak dekat pada umumnya, jalan berdua, nonton bareng, nongkrong, dan lebih dari pada itu. kami hanya sekadar menelfon, berbagi cerita kalau ada kesempatan. Namun tak disangka hal-hal bodoh yang hadir dari bisikan-bisikan nafsu yang menyelimuti dosa dengan kebaikan yang mebuat kami lupa bahwa hal itu tidak ada bedanya dengan yang mereka lakukan "Zina Hati", Yang seharusnya belum kami lakukan padanya yang belum dihalalkan.