...
...
Jing Jiu tentunya mampu mencegah upaya bunuh diri Shi Fengchen, namun ia tidak melakukannya.
Namun, bukan karena ia merasa tidak perlu mencegahnya. Namun justru karena Jing Jiu mendapati bahwa tekad yang ada di mata Shi Fengchen telah padam ketika ia mengucapkan kata - kata terakhirnya itu.
Jing Jiu tentunya dapat memahami kemarahan dan kebencian yang dirasakan oleh Shi Fengchen terhadap para praktisi Kultivasi, walaupun ia bersimpati kepadanya.
Ia pun tidak ingin bertanya tentang penderitaan yang dialami Shi Fengchen di masa lalu.
Karena kematian adalah hal yang terbesar.
Dan Jing Jiu sangat menghormati hal tersebut.
Biarlah orang yang ingin mati mendapatkan hasil yang ia inginkan.
...
...
Halaman kecil itu kembali menjadi hening tanpa ada suara sedikitpun.
Sinar matahari terus bergerak dan kedua ayam kurus itu terus mematuk bayangan yang ada di tanah dengan tidak bertenaga.