Chereads / Teror Rumah Hantu / Chapter 84 - Sudah Waktunya

Chapter 84 - Sudah Waktunya

Chen Ge merasa sedikit ketakutan melihat cat dinding di bilik keenam. Ia kembali ke bilik keempat, dan dugaannya tepat: tidak ada coretan apapun di sana. Mungkinkah itu hanya lelucon para siswa? Tapi mengapa mereka memilih bilik kelima? Mengapa bukan bilik pertama atau bilik terakhir?

Untuk mencari kebenarannya, Chen Ge kembali ke bilik keenam. Ia terlihat ragu untuk beberapa saat sebelum masuk ke dalamnya. Semua pipa air melalui bilik keenam, jadi bilik itu jauh lebih kecil dibandingkan bilik lainnya.

Tidak ada yang perlu diperhatikan disini. Apakah aku perlu masuk ke dalam bilik kelima agar misi dapat segera dimulai? Chen Ge menatap mata di dinding sebelum mengangkat jarinya untuk menyentuh gambar-gambar tersebut.

Gambar-gambar ini terlihat menakutkan, tetapi itu hanyalah gambar. Ia terdiam menatap mata di dinding untuk waktu yang lama. Bilik keempat adalah bilik paling normal; gambar mata hanya ada di bilik kelima dan keenam. Sekat yang memisahkan bilik kelima dan keenam cukup unik karena dipenuhi gambar mata di kedua sisi ...

Sesuatu perlahan-lahan terbesit dalam benak Chen Ge. Ia menggunakan jari untuk perlahan menyentuh setiap gambar di dinding. Ketika jarinya menyentuh salah satu mata yang berada di sebelah lututnya, ekspresi Chen Ge berubah.

Tepat seperti dugaanku! Ia pun segera berjongkok dan menyinari sekat tersebut. Di bawah jarinya terdapat lubang intip sebesar mata manusia. Sebuah lubang kecil telah dibuat di sekat antara bilik kelima dan keenam. Karena ukurannya sesuai dengan mata manusia yang sebenarnya dan tersembunyi di sudut, lubang itu sulit ditemukan.

Semua mata di sana pasti menyembunyikan lubang untuk mengintip. Ketika Chen Ge melihat lubang di dinding, anehnya ia merasa cemas. Lubang tersebut menghubungkan bilik kelima dan keenam, artinya seseorang pernah menggunakannya untuk memata-matai orang yang berada di bilik kelima dari bilik keenam!

Siapa yang akan menyangka salah satu mata di dinding ini adalah mata asli?

Karena pipa-pipa tersebut melewati bilik keenam, selama si pengintip memanjat ke atas pipa, ia tidak akan ditemukan bahkan jika seseorang mengintip dari bawah pintu. Orang yang menempelkan mata pasti sudah memikirkannya.

Diintip dalam kegelapan membuat Chen Ge merasa sangat tidak nyaman.

Setelah memikirkan tentang deskripsi misi, orang yang bersembunyi di bilik kelima adalah korban si pengintip, yang mungkin saja adalah bayangan merah.

Sekarang rahasia bilik kelima telah terpecahkan, tapi bagaimana aku menyelesaikan misi? Apakah aku harus menunggu di dalam bilik kelima agar bayangan merah dapat memata-mataiku? Chen Ge lalu mengayunkan palu di udara. Jika itu harus terjadi, ia tidak akan keberatan menghancurkan mata si bayangan merah.

Saat sedang mencoba mencari cara untuk menyelesaikan misi, beberapa langkah kaki mulai terdengar dari koridor dan suaranya bergerak cepat menuju lantai tiga!

Apa yang terjadi? Langkah kaki ini terdengar lebih buru-buru dari sebelumnya. Apakah karena aku membuka bilik kelima? Tapi hal itu tidak terlalu tepat karena aku membukanya sejak tadi, jadi mengapa mereka tergesa-gesa?

Sebelum ia bisa menemukan jawabannya, suara langkah kaki sudah tiba di lantai tiga. Chen Ge berdiri di depan bilik keenam, jadi satu-satunya pilihan yang dimilikinya adalah masuk ke dalam bilik dan menutup pintu. Saat ia melakukannya, langkah kaki memasuki toilet lantai tiga.

Akhirnya, waktunya telah tiba.

Chen Ge mematikan senter dan mengangkat palu. Namun, apa yang terjadi selanjutnya benar-benar mengejutkannya. Setelah langkah kaki memasuki toilet, makhluk itu tidak memeriksa bilik satu demi satu tetapi langsung menuju bilik kelima. Setelah pintu bilik di sebelahnya ditutup, toilet tiba-tiba menjadi sangat sunyi.

Keduanya berada tepat di sampingku, tetapi bukankah urutannya sedikit aneh? Menurut persyaratan misi, seharusnya aku yang berada di dalam bilik kelima, kan?

Keheningan terus berlanjut. Setelah pemilik langkah kaki memasuki bilik kelima, tidak ada lagi suara. Setelah menunggu sepuluh menit lagi, minat Chen Ge pada 'orang' di sebelahnya perlahan-lahan terusik. Ia melirik lubang intip di dinding sebelum berjongkok dan bersandar ke sana.

Lubang hitam itu tampaknya memiliki daya tarik magis yang menarik Chen Ge untuk bergerak mendekatinya.

Ternyata, disana tidak ada mata berdarah maupun bayangan merah, namun dua anak yang berusia sekitar tiga atau empat tahun. Bocah lelaki dan perempuan itu bersembunyi di samping toilet, saling berpegangan tangan. Mereka tampak sangat cemas.

Bukankah seharusnya bayangan merah yang muncul? Dari mana asal kedua anak ini? Chen Ge kembali menatap dua anak di sebelah yang sama sekali tidak menakutkan.

Misi sampingan lainnya berkaitan dengan sumur menyebutkan seorang saudara lelaki dan perempuan. Karena misi Sumur Dalam berhubungan dengan Fan Yu, mungkinkah kedua anak ini adalah putra dan putri bibi Fan Yu? Tetapi mengapa mereka muncul di sini? Dan mereka terlihat seperti dikejar oleh sesuatu.

Serangkaian pertanyaan muncul di benaknya. Chen Ge pun mencengkeram palu dengan erat. Jika lawannya adalah dua anak kecil, ia yakin bisa menang.

Aku harus menunggu sedikit lebih lama. Aku bisa merasakan bahwa segala sesuatunya tidak akan sesederhana itu.

Malam menjadi semakin gelap, dan tiba-tiba, keheningan di toilet lantai tiga hancur oleh serangkaian langkah kaki baru yang muncul dari koridor. Chen Ge menarik pintu bilik sedikit terbuka agar ia bisa melihat keluar. Ketika suara langkah kaki berhenti di pintu masuk toilet, bayangan merah pudar terlihat pada ubin dinding toilet.

Akhirnya bayangan merah tiba di sini!

Target misi Chen Ge akhirnya tiba. Ia tidak berani bernapas karena matanya menatap pintu. Suara langkah kaki menjadi lebih jelas, menandakan bahwa bayangan merah telah memasuki toilet lantai tiga.

Krieeet….

Pintu bilik pertama ditarik terbuka, dan Chen Ge melihat bayangan merah buram menjulurkan kepalanya ke dalam bilik. Bayangan itu berhenti untuk beberapa saat sebelum pindah ke bilik selanjutnya.

Ini adalah pertama kalinya dalam hidupnya Chen Ge merasa suara pintu bilik dibuka benar-benar mengganggunya. Segera, pintu-pintu ke bilik kedua, ketiga, dan keempat dibuka, dan bayangan merah berhenti di depan bilik kelima.

Setelah melihat apa yang akan terjadi, Chen Ge semakin tegang. Tubuhnya seperti pegas yang ditekan -- dapat meledak kapan saja.

Jika mengikuti instruksi misi, ia akan menjadi orang di dalam bilik kelima, dan apa yang akan dilakukan bayangan merah di dalam bilik kelima adalah hal yang seharusnya terjadi padanya.

Di toilet yang sunyi dan gelap, bayangan merah mencengkeram pintu bilik kelima dan perlahan-lahan menariknya.

Ruangan itu terasa menjadi semakin gelap. Tangisan dan tawa anak-anak muncul dari bilik di sebelahnya. Bayangan merah berdiri di depan pintu tetapi tidak masuk. Bayangan tersebut melihat ke arah kiri dan kanan sebelum bergerak ke bilik terakhir.