Dokter Gao tenggelam ke dalam kolam. Tubuhnya terjatuh di atas tumpukan mayat, dan berbagai tangan menariknya ke dalam kegelapan. Gelembung keluar dari tumpukan mayat. Perlahan, semua mayat yang menutupi genangan darah mulai bergetar. Tubuh para mayat tampaknya telah kembali hidup dan mulai menumpuk, seperti orang-orang kelaparan yang memperebutkan makanan.
Darah di dalam kolam mulai berkurang pada tingkat yang bisa diamati dengan mata telanjang. Darah berubah menjadi benang merah, dan mulai meliuk di antara tumpukan mayat, menyatukan semua mayat.
Daging pada dinding mulai mengering, dan pembuluh darah di langit-langit yang menyongkong seluruh tempat mulai hancur dan rubuh. Dunia merah itu telah rusak parah, dan emosi yang menciptakan dunia tersebut mulai tersedot habis. Dokter Gao berdiri di tengah tumpukan mayat yang tak terhitung jumlahnya dan menanggung semua keputusasaan ini sendirian.
