Ma Yin melihat air mata darah di wajah patung, dan emosi aneh muncul di hatinya. Muncul ketakutan dan keakraban, seperti ia pernah melaluinya sebelumnya.
"Kita tidak bisa tinggal di sini lagi. Kita harus pergi sekarang!"
Liu Xianxian benar-benar tidak tergerak oleh ketakutan dalam suara Ma Yin. Lengan rampingnya melengkung ke dalam untuk memeluk bahunya, seperti tiba-tiba merasa sangat dingin.
"Jadi, dia benar-benar tidak mencintaiku. Akulah yang terlalu berharap." Emosi Liu Xianxian mulai menjadi liar, kemudian ia mulai menangis dan berbicara sendiri. "Kalau dia tidak mencintaiku, lalu kenapa dia memberiku harapan? Kenapa dia menyiksaku?"
Ma Yin mengguncang Liu Xianxian. "Kita bisa membicarakannya di luar. Di sini tidak aman."