Wajah wanita itu benar-benar putih. Ketika gelisah, wajahnya terlihat semakin aneh. Lengan rampingnya melingkar di leher Gu Feiyu, dan jari dinginnya mengusap pelan wajah pria tersebut.
Menjilati lipstiknya yang berwarna cerah, bibir tipisnya yang keunguan mendekati telinga Gu Feiyu dan bergumam, "Kami berdua jatuh cinta pada pemuda yang sama. Jadi, cara yang paling adil adalah memotongnya menjadi dua sehingga kami berdua bisa memiliki setengahnya."
Pisau dagingnya memotong di antara kancing seragam, dan gerakannya lembut dan pelan. Gu Feiyu mencoba sebisanya untuk membuka mata. Kesadarannya belum sepenuhnya menghilang.
"Aku dan kakakku mendapatkan cinta kami; dia adalah yang pertama bagi kami berdua." Wanita itu bersandar di dada Gu Feiyu. "Kau memiliki kepribadian yang mirip dengan kepribadiannya. Awalnya, aku ingin menunggu beberapa bulan sebelum memintamu datang kemari. Tetapi, mereka sudah menemukanku. Jadi, aku harus meninggalkan kota ini secepatnya."