Wajah gadis itu bahkan terlihat semakin lembut ketika dipadukan dengan pakaiannya yang berwarna merah. Rambut hitamnya berkibar tertiup angin. Ia berdiri di depan Chen Ge dengan jarak kurang dari tiga puluh sentimeter di antara wajah mereka. Hawa dingin menusuk kulit Chen Ge dan bibirnya mulai berwarna ungu karena kedinginan.
Pria yang tidak takut pada apapun kini mulai merasa ketakutan. Secara naluriah, ia ingin bersandar ke belakang, namun ia mendapati dirinya tidak bisa bergerak. Permen menangis itu sepertinya telah melebur dan membekukan setiap pembuluh darah di tubuhnya.
Ia dapat merasakan tangisan arwah yang meminta bantuan menyentak tubuhnya. Energi negatif yang dirasakannya membuatnya merasa seperti ada sepasang tangan tak terlihat yang sedang meremas jantungnya erat-erat. Permen itu sulit untuk ditelan, dan Chen Ge merasa kesadarannya akan hilang karena kekurangan oksigen.