Ruang tempat Tetua Ilahi berada sangatlah kecil. Radius dari ruangan itu hanyalah 100 mil. Tak ada gunung, sungai, maupun makhluk hidup di tempat tersebut.
Ruang kosong itu hening. Tiga sosok sedang duduk dalam posisi lotus tanpa mengeluarkan suara sedikit pun, bahkan ketika Tetua Ilahi berjalan menghampiri.
Saat Tetua Ilahi mengeluh, ia mendapatkan respons dari orang yang berada di kiri. "Jangan terlalu cemas. Ini baru saja dimulai."
Tetua Ilahi mengulurkan jarinya dan membuat gerakan mengetuk, sehingga sebuah tikar keluar dari sana. Ia mengambilnya dan mendudukinya. "Kalau begitu, mari kita lihat."
Tak ada permukaan reflektif dalam ruang tersebut. Namun, saat empat orang tersebut duduk di kehampaan, tampaknya mereka bisa melihat segala sesuatu hanya dengan lirikan semata.
