Sebuah pertemuan sedang berlangsung di pegunungan.
Ratusan orang menuju puncak gunung tersebut dengan gesit bak seekor kucing. Masing-masing dari mereka tampak kejam.
Di tengah kelompok tersebut terdapat seorang pemuda berusia sekitar 20 tahun. Dibandingkan para bawahannya yang tampak garang, pemuda itu terlihat elegan, tenang, dan percaya diri. Semua bawahannya menggunakan pedang atau pisau sebagai senjata mereka, tetapi ia malah memegang sebuah kipas.
Kipas itu lebih terlihat seperti hiasan dibandingkan senjata.
"Pangeran Ketiga, saat ini kita telah mengepung Gunung Cincin. Bahkan jika orang gila itu menumbuhkan sayap di punggungnya, ia tak akan bisa lepas dari genggaman kita!" kata seorang bawahan yang setia dengan senyum dingin dan mengerikan.