Saat Yunxi menatap adiknya yang bersemangat itu, sudut mulutnya melengkung membentuk seulas senyuman. Ia sangat lega melihat adik lelakinya itu bahagia.
Walaupun pemuda itu sedikit keras kepala, keluarganya itu membutuhkan bakat. Mereka membutuhkan orang-orang yang bersedia berjuang demi klan mereka. Proses rekrutmen juga harus ketat sehingga mereka hanya merekrut orang-orang yang terbaik. Metode rekrutmen adiknya itu pantas dipertanyakan karena tampaknya adiknya itu merekrut semua orang yang bisa ia temukan. Kalau terus begini, ia hanya akan menarik para penipu.
Walaupun tidak mengutarakan pendapatnya itu, Yunxi tahu dalam hatinya bahwa bangunan besar itu sudah hampir ambruk, jadi ia akan membiarkan semua orang-orang di dalamnya bahagia untuk sejenak. Setidaknya, mereka tidak sengsara sepanjang waktu.
"Aku akan menemui pria yang mendaftar ini, Kakak." Pemuda itu melirik Yunxi, tampak sangat bangga terhadap dirinya.