Begitu Luo Yunyang melangkahkah kakinya ke Dataran Matahari Terbenam, ia merasakan kedengkian datang dari berbagai arah.
Ribuan orang sedang memenuhi dataran itu saat ini, dan masing-masing dari mereka menatapnya tanpa niatan baik di mata mereka.
Luo Yunyang secara alami bisa memahami apa arti dari tatapan mereka. Ia benar-benar tak kenal takut, jadi ia berpikir bahwa sekelompok orang-orang ini konyol karena mempercayai rumor dan ikut bergabung dalam kerumunan. Apa hak mereka untuk menatapnya? Apakah mereka pikir mereka memiliki kemampuan untuk melakukannya?
"Apakah kau tidak akan menyerah, Pengkhianat? Apa yang kau tunggu?" teriakan keras bergema di Dataran Matahari terbenam.
Kemudian, seorang pria besar yang tingginya lebih dari dua meter menatap Luo Yunyang dengan berapi-api.
Pria itu hanyalah guru bela diri tingkat satu. Walaupun ia bisa dianggap sebagai pejuang, ikut serta dalam hal ini sangatlah ceroboh …