Luo Yunyang sebenarnya sudah menebak bahwa Murat akan kalah.
Walaupun Murat sangat kuat, Penunggang Dewa Laut jauh lebih kuat darinya. Ditambah lagi, Murat tidak memiliki keuntungan saat bertarung di lautan luas.
Jadi, kekalahannya itu sangatlah normal.
Serangan Penunggang Dewa Laut Qiongsi tak ubahnya gelombang lautan mengerikan yang sangat sulit untuk ditahan. Begitu tombak biru itu ditembakkan untuk membunuh, serangannya tak terbatas dan seluas lautan.
Menghindari serangan yang ada di mana-mana ini sungguh mustahil, dan mencobanya sama saja dengan bunuh diri.
Murat susah payah bangkit berdiri di atas permukaan laut. Kelima bagian tubuh dalamnya telah terluka, dan bagian dalam tubuhnya serasa terbakar.
Sumber intinya telah pecah!
Hal ini sangat jarang terjadi selama pertempuran, tetapi sayangnya itu terjadi kepadanya. Murat langsung merasa sedih.
Apakah Luo Yunyang bisa menghadapi serangan ini?