Angin dingin dan sepoi-sepoi bertiup.
Lu Qubing duduk di dalam kabin helikopter, menatap dingin burung-burung buas yang menyerbu pesawat.
Walaupun burung-burung buas ini tidaklah besar dan bentangan sayapnya hanya selebar satu meter, jumlah mereka sangat mencengangkan. Mereka seakan-akan menutupi seluruh langit.
Para prajurit yang bertugas untuk melindungi pesawat segera menggunakan sistem pertempuran pesawat untuk segera membunuh burung-burung tersebut.
"Raja Muda, Anda mendapatkan telepon dari Raja Muda Zhuge!" seorang tentara yang duduk di kokpit melapor pada Lu Qubing.
"Aku tak mau menjawabnya!" kata Lu Qubing dengan datar tanpa sedikit pun emosi di matanya.
Prajurit yang menghormati Lu Qubing seperti makhluk surgawi segera menolak panggilan tersebut.