Ketika tatapan Luo Yunyang dan Serigala Lapar bertemu, ombak di sekitar mereka masih melonjak sekuat sebelumnya. Begitu mata mereka saling bertatapan, Luo Yunyang segera merasa bahwa lawannya itu berbeda.
Ia adalah grandmaster bela diri. Walaupun auranya masih sedikit tak stabil, ia memang benar-benar grandmaster bela diri.
Serigala Lapar tak berusaha menyembunyikan auranya. Ia seperti pemburu yang siap untuk memburu mangsanya dan memberikan pukulan yang sangat kuat.
Ia tersenyum ke arah Luo Yunyang.
Jarak di antara mereka hanya 100 meter, sehingga Serigala Lapar yakin bahwa ia bisa membunuh Luo Yunyang dengan satu gerakan saja.
Itu sebabnya ia tersenyum. Senyumnya begitu cerah karena ia yakin bahwa ia sedang memegang kendali atas situasi ini.
Namun, begitu ia tersenyum, Luo Yunyang sudah bergerak. Ia melemparkan tombak panjang yang ia pegang dengan begitu cepat.
Tombak itu seperti kilatan petir.