Pria tua itu memiliki alasan yang bagus untuk membunuh Luo Yunyang. Selain masalah mengenai Tuan Li, ia merasa otoritasnya terancam jika Luo Yunyang masih berada di sana.
Namun, ia tak menyangka bahwa sebelum ia bisa bergerak, anak brengsek ini telah mengambil inisiatif untuk menyerang terlebih dahulu.
Bagaimana mungkin ini bisa terjadi? Luo Yunyang seharusnya tak mungkin berani menyerang terlebih dahulu. Ia lebih lemah dibandingkan pria tua itu, baik dalam status dan dasar kultivasinya.
Tetapi ia bisa merasakan arah datangnya bahaya.
Pria tua itu menoleh dan melambaikan tangannya dengan percaya diri. Sebuah gelombang cahaya melesat ke arah sebuah benda yang sedang terbang ke arahnya.
Mu Xinghe merupakan guru bela diri tingkat satu. Ia dapat menggunakan kekuatan sumbernya untuk menyerang dari jarak jauh. Bahaya apa yang dapat ditimbulkan oleh tipuan yang tak berarti seperti ini kepadanya?
Kekuatan sumber kuning keruhnya segera meledakkan benda yang mencoba untuk melakukan serangan dadakan itu. Akhirnya, pria tua itu dapat melihat benda itu dengan jelas.
Itu adalah pisau lempar!
Bibir pria tua itu melengkung membentuk sebuah seringai. Dasar kultivasinya sudah sangat tinggi sehingga pisau terbang, senapan, dan meriam hanya memberikan sedikit efek kepadanya.
Satu-satunya yang bisa melukainya adalah kekuatan sumber.
"Bagaimana ini bisa terjadi?" Ketidakpercayaan terlukis di wajah pria tua itu. Pisau lempar yang ia duga akan hancur berkeping-keping itu berbelok di udara tepat sebelum bertabrakan dengan kekuatan sumbernya.
Kemudian, kecepatannya meningkat saat mengarah ke lehernya.
Pisau lempar itu bukan lagi pisau lempar biasa, tetapi sebuah cahaya putih yang menyilaukan. Nali pria tua itu secara naluriah menciut saat melihat cahaya putih ini.
Cahaya pisau itu menabrak baju zirah sumber pada tubuh pria tua dan baju itu tersayat seperti selembar kertas sebelum cahaya itu menuju lehernya.
Bagaimana mungkin? Tiba-tiba, satu-satunya hal yang dapat pria tua itu pikirkan hanyalah rasa dingin yang luar biasa berasal dari sekitar lehernya.
Ia belum menyampai dunia legendaris ini, tetapi sekarang lehernya terputus. Hanya kematian yang kini menantinya.
Sebuah pemikiran muncul di benak pria tua itu saat ia begitu ketakutan. Ia akhirnya mengerti apa yang sedang terjadi.
"Ia seorang pengguna telekinesis! Bukan, seorang master telekinesis! Aku ternyata mencari masalah dengan seorang master telekinesis!"
Hanya ada kesedihan yang tersisa di pikiran pria tua itu. Aku mungkin tak menyukaimu, tetapi aku seharusnya memperhatikan kata-kata dan tindakanku serta berpikir dengan hati-hati sebelum melakukan sesuatu padamu. Jika kau mengatakan bahwa kau adalah master telekinesis sebelumnya, aku tak akan menyinggungmu tak peduli seberapa tak senangnya aku!
Pikiran Mu Xinghe tiba-tiba membeku saat memikirkan itu. Peneliti Qin dan para prajurit lainnya berpikir bahwa ia pasti telah terkena tombak yang tak terlihat ketika berusaha menyelamatkan Luo Yunyang.
Pisau Luo Yunyang benar-benar sangat cepat.
Ditambah lagi, Luo Yunyang telah menggunakan kekuatan pikirannya untuk mengontrol pisau itu. Sehingga arah dari pisau itu terbang telah menipu mereka semua.
"Mu tua!" Peneliti Qin berteriak terkejut.
Suasana di antara para prajurit lainnya menjadi suram. Walaupun sebagian besar dari mereka tak menyukai Mu Tua, ia adalah orang terkuat di kelompok mereka. Karena itulah, pria itu dianggap sebagai orang yang bisa diandalkan bagi para prajurit.
Namun, pria yang tangguh itu baru saja menghembuskan nafas terakhirnya di hadapan semua orang. Jika demikian, apakah akan ada cara lain agar mereka dapat melewati apapun yang menghadang di depan mereka?
Luo Yunyang berdiri agak jauh dari lapangan publik sambil terengah-engah. Ia tak berpura-pura kali ini. Ia telah kehabisan hampir seluruh kekuatan pikirannya beberapa saat yang lalu.
Menembus baju zirah guru bela diri tingkat satu dan memenggalnya dengan cara tercepat mungkin terdengar sederhana, tetapi ternyata sangatlah sulit.
Baru setelah beberapa kali menarik nafas dalam-dalam, kepalanya terasa sedikit lebih baik. Walaupun Atribut Kecerdasan setinggi 150 poin itu sangat kuat, kelelahan dan keausan pada tubuhnya juga sama kuatnya.
Luo Yunyang menurunkan atribut kecerdasannya pada 10 poin dan kondisi tubuhnya ditingkatkan hingga 100 poin. Kemudian ia merasa jauh lebih baik setelah pengaturan itu.
"Apa yang harus kita lakukan sekarang, Peneliti Qin?"
"Tempat ini sangat berbahaya. Aku pikir kita sebaiknya berbalik dan kembali saja!"
"Ya, jika Mu tua sudah meninggal, apa yang dapat orang seperti kita lakukan? Aku pikir kita harus kembali dan meminta pertolongan pada para ahli!" Beberapa prajurit merasa ketakutan sehingga menyebabkan diskusi yang berisik terjadi.
Para prajurit itu memang tak takut menghadapi kematian, tetapi mereka juga tak mau membuang-buang nyawa mereka begitu saja. Tidak ketika mereka tahu bahwa kematian adalah hasil akhir yang paling memungkinkan pada situasi ini.
"Tidak, kita harus terus melanjutkannya. Tim peneliti sebelumnya masih menunggu kita!" Peneliti Qin berkata dengan tegas sambil menghapus air matanya.
"Aku tahu beberapa dari kalian ketakutan, tetapi kita harus melakukan ini demi Da Alliance!" Peneliti Qin menggenggam kepalan tangannya saat mengatakan ini. "Mengerti? Kita tak memiliki banyak waktu, jadi kita harus memanfaatkan kesempatan yang telah kita dapatkan/"
"Jika kami memiliki kemampuan untuk terus melanjutkan, kami takkan ragu, Peneliti Qin. Kami akan segera melangkah maju tanpa sedikitpun keraguan. Tetapi kau sudah tahu situasinya sekarang. Akan sangat sulit bagi kita untuk melewati situasi ini, bahkan jika kita rela mengorbankan nyawa." suara Xiong Ben terdengar dingin.
"Itu benar! Kita tak bisa membuang-buang nyawa kita begitu saja!" seseorang menimpali.
Peneliti Qin merasa sangat tak berkuasa saat melihat Xiong Ben dan prajurit lainnya yang menyatakan ketidaksetujuan mereka. Ia telah dimanjakan sejak lahir dan menjadi seorang peneliti pada usia yang sangat muda. Posisinya saat ini sebenarnya setara dengan jenderal dalam sebuah pasukan militer.
Perannya sangat berharga sehingga banyak orang mengatakan bahwa jika bencana yang besar akan terjadi, para peneliti sepertinya akan jauh lebih berguna daripada para jenderal.
Peneliti Qin biasanya memandang tinggi dirinya sendiri, tetapi saat ini, dia benar-benar merasakan perbedaan antara seorang peneliti dan seorang jenderal.
Tetapi ia tak boleh menyerah sekarang. Ia tak boleh pasrah!
"Bukankah kalian semua adalah prajurit dari Alliance? Jika kalian ingin mundur, silahkan. Bahkan meskipun hanya aku seorang diri yang tersisa, aku masih akan pergi ke sana."
Saat mengatakan hal itu, Peneliti Qin melangkah maju ke podium dengan mantap dan bangga layaknya seekor angsa putih.
"Baiklah, kalian semua diam! Peneliti Qin benar. Kita semua adalah prajurit dari Alliance. Tak ada seorangpun yang boleh mundur sebelum misi kita selesai!" Sosok Luo Yunyang muncul di samping Peneliti Qin.
Ia memandang wajah Xiong Ben dan yang lainnya dan berkata dengan tegas, "Aku tahu kalian tak yakin dengan apa yang baru saja aku katakan, tetapi aku akan meyakinkan kalian semua sekarang!"
"Satu-satunya alasan Mu tua mati adalah untuk menyelamatkanku. Aku, Luo Yunyang, tak akan pernah melupakan kebaikannya selama aku masih hidup!" Luo Yunyang menambahkan tanpa perasaan sambil melirik ke arah Peneliti Qin. "Aku akan membantunya menyelesaikan misi yang tak sempat ia lihat dengan mata kepalanya sendiri! Aku akan mewujudkan keinginan terakhir pria tua ini! Aku tak akan membiarkannya mati sia-sia!"
Luo Yunyang merasakan kesenangan tersendiri saat mengatakan hal itu. Ia tiba-tiba menyadari bahwa ia dapat menjadi seorang aktor dengan mudah.
Tak banyak orang yang dapat melontarkan kata-kata yang tak tahu malu itu dengan penuh semangat.
Tentu saja, alasan utama ia melakukan hal itu adalah untuk menghilangkan kecurigaan bahwa ia telah membunuh Mu Xinghe.
Walaupun ia belum mengetahui status Mu Xinghe, lebih baik membiarkan orang lain mengira bahwa pria itu mati karena menyelamatkan Luo Yunyang daripada dibunuh olehnya.
Peneliti Qin menatap wajah Luo Yunyang yang muda dan terlihat lembut. Terlihat raut kedewasaan di sana. Beban berat yang ia rasakan di dalam hatinya terasa lebih ringan. Ia merasa berterima kasih kepada Luo Yunyang karena telah membebaskannya dari beban itu.
Ia bersyukur pemuda ini telah membantunya selama momen yang paling penting ini. Lihat saja sikapnya yang tegas dan kata-katanya yang tak dapat dibantah! Peneliti Qin tersenyum saat air matanya mulai mengalir di wajahnya tanpa ia sadari. Ia menggunakan tangannya untuk menghapus air mata itu. Pemuda yang telah melangkah maju dengan berani untuk membantunya telah menghangatkan hatinya!
"Karena Adik Yunyang telah mengatakan hal itu, Regu Naga Hijau tak akan mengatakan apapun lagi sekarang. Jika keadaan buruk ini menjadi lebih buruk, kami akan menyambut kematian dengan tangan yang terbuka!" Lu Tiefeng menyatakan dengan keras.
Xiong Ben melirik ke arah Luo Yunyang sambil terkekeh. "Kami akan berjalan bersamamu, pahlawan besar kita!"
Karena sekarang mereka telah memiliki seorang pemimpin, semangat para prajurit ini telah meningkat. Untuk sesaat, semangat mereka terlihat seperti pelangi yang bercahaya.
Luo Yunyang sekali lagi menyatakan keinginannya untuk memenuhi misi dari Mu tua dan mulai memeriksa jalan itu lagi. Rencana awalnya dan Mu Xinghe telah berhasil melewati kegagalan. Mereka telah memeriksa dua jalur, dan kini tersisa 15 jalur untuk dijelajahi.
Ketika Luo Yunyang telah memasuki sepertiga jalan, ia mendapati sebuah lubang besar. Ia telah menemukannya sebelum ini sehingga ia mundur dengan cepat dan menghindari jebakan yang dipasang di sana.
Ada berbagai macam bahaya dan jebakan di sepanjang jalan yang ia lalui, tetapi Luo Yunyang dapat mendeteksi keberadaannya dan melewatinya satu per satu.
"Sialan, ini sangat berbahaya. Kalau aku jadi dia, aku pasti telah menjadi mayat yang membusuk sekarang."
"Ya, ada ribuan jebakan tersembunyi. Orang yang membuat lapangan ini pasti sangat luar biasa. Luo Yunyang sangat beruntung!"
"Beruntung? Apa maksudmu? Jelas sekali ini berkat kekuatannya."
Satu kali, dua kali, tiga kali…
Setelah 10 kali hal ini terjadi, semua orang melihat Luo Yunyang dengan tenang. Mereka tak lagi mengkhawatirkannya karena telah terbiasa dengan kemampuannya sekarang.
Setiap kali ada bahaya, Luo Yunyang akan menghindarinya dengan kesempatan terkecil.
"Pemuda ini luar biasa beruntung. Aku pikir mungkin ia adalah anak haram dari Dewa Keberuntungan!" Zhang Hu mengeluh saat melihat Luo Yunyang dengan mata yang berbinar.
———
Tak ada bahaya, tak ada bahaya… Sama seperti sebelumnya, tak terdapat bahaya apapun di depan mereka.
Ketika Luo Yunyang berhasil mencapai istana yang besar itu, Peneliti Qin yang pendiam dan para prajurit lainnya segera bersorak kegirangan pada saat yang bersamaan.
Xiong Ben dan yang lainnya adalah pasukan khusus dari Da Alliance dan mereka tak ingin dicap sebagai pembelot. Karena sekarang semua bahaya telah dimusnahkan, mereka semua dapat melihat harapan untuk melanjutkan misi mereka.
Luo Yunyang mengikuti jalur awal saat kembali berjalan dengan pelan. Tiba-tiba, Peneliti Qin menghambur ke pelukan Luo Yunyang.
Luo Yunyang membeku. Secara tak terduga, ia merasa dua lengan yang berada di tubuhnya itu mengangkatnya ke udara dan memutar tubuhnya beberapa kali.
"Sekali lagi!"
"Pelukan seorang putri memang yang terbaik!"
Godaan semua orang itu membuat Luo Yunyang merasa sedikit bodoh. Tanpa sadar Luo Yunyang mencium aroma yang wangi dari tubuh Peneliti Qin. Aroma itu samar dan ringan, tetapi sama memabukkannya dengan aroma jeruk bali.
Gerakan mendadak dari Peneliti Qin telah membuat Luo Yunyang lengah. Kedua lengan wanita itu yang terlihat halus ternyata memiliki kekuatan yang cukup besar. Saat ia mencengkeram pinggang Luo Yunyang dengan erat, Luo Yunyang merasa tak dapat bernapas. Ia membuka mulutnya lebar-lebar dan bernapas dengan susah payah. Sebelum ia bisa melihat apapun, ia mendengar Peneliti Qin berbisik di telinganya, "Kau benar-benar sangat berat."
Ketika mendengarnya, Luo Yunyang merasa ingin menghancurkan meja. Apa maksudnya ini? Aku bahkan tak ingin kau memelukku, kan?
"Luo Yunyang telah menemukan jalur yang aman. Semuanya ikuti aku. Pastikan kalian tak salah langkah sedikitpun. Kalian harus ingat bahwa kalian tak hanya bertanggung jawab pada nyawa kalian saja sekarang, tetapi juga nyawa rekan kalian."
Peneliti Qin menarik nafas dalam-dalam sebelum ia berkata dengan keras, "Ayo jalan!"