Berbicara tentang Kultivasi Telekinesis Dasar, Luo Yunyang lebih tertarik pada teknik melucuti senjata dan teknik terbang.
Ketika kemampuan telekinetik seseorang telah mencapai titik tertentu, kemampuan tersebut dapat digunakan untuk membungkus tubuhnya dan menciptakan efek terbang.
Terbang merupakan suatu kemampuan yang diimpikan oleh semua orang.
Luo Yunyang tak tahu apakan kecerdasannya yang berjumlah 35 poin itu cukup untuk membuatnya terbang, tetapi ia segera mencoba membungkus tubuhnya dengan kekuatan telekinetik.
Menurut persyaratan untuk terbang, Luo Yunyang harus mendorong tubuhnya secara perlahan agar dapat melayang. Saat ia mulai mendorong, ia merasa tubuhnya perlahan terangkat dari lantai. Setelah setidaknya setengah jam, Luo Yunyang akhirnya berhasil melayang sekitar satu meter di atas lantai.
Ia terbang!
Begitu selesai, ia merasakan kelelahan yang teramat sangat di kepalanya.
Bruk!
Luo Yunyang terjatuh ke lantai. Ia tiba-tiba merasa seolah hendak pingsan.
Apakah hal ini terhitung sebagai proses dari belajar terbang?
Kepalanya terasa sangat sakit saat Luo Yunyang merangkak ke tempat tidurnya dan mengikuti metode yang ditunjukan pada buku tersebut untuk melatih kekuatan pikirannya.
Menurut petunjuk pengenalan telekinesis, para jenius membutuhkan waktu tiga hari untuk mempelajari dasar-dasar ilmu ini dan setidaknya satu bulan untuk berhasil melewati batas dasar dari kultivasi ini.
Namun, Luo Yunyang telah melewati batas dasar dalam sekejap saja.
Mempelajari telekinesis membuatnya merasa sangat tenang. Saat ia berbaring di ranjangnya, ia tak terbangun ataupun tertidur. Ia hanya merasa sangat nyaman.
Alat komunikasi Luo Yunyang tiba-tiba berbunyi. Geraman keras Xu Zhong terdengar dari jam tangannya itu. "Luo Yunyang, matahari sudah terbit! Cepatlah berangkat ke tempat latihan!"
Luo Yunyang terbangun. Ketika ia membungkuk dan melihat alat komunikasinya, waktu menunjukkan pukul 8.30 pagi!
Xu Zhong telah memberitahunya bahwa sesi pertama untuk kelas elit akan dimulai pukul 8.30 pagi.
Tanpa berlama-lama, Luo Yunyang bergegas menuju pinggiran kota.
Meskipun ia tak meningkatkan kecepatannya, ia berhasil tiba di tempat latihan yang berada di luar kota dengan sangat cepat. Ketika ia tiba di sana, ia melihat ada lebih dari 100 laki-laki dan perempuan yang berkumpul di sana.
Ia melakukan sebuah kesalahan. Semua orang mengenakan seragam Tentara Naga yang Bangkit, sedangkan Luo Yunyang, yang terlalu fokus dengan latihannya, masih mengenakan pakaian santai yang dikenakannya kemarin.
"Apakah ini Raja Pendatang Baru kita? Sungguh memalukan!" sebuah suara yang suram terdengar ketika Luo Yunyang berlari mendekat.
Luo Yunyang mencari asal suara dan menyadari suara tersebut berasal dari seorang pria paruh baya yang kurus.
Pria itu juga mengenakan seragam Tentara Naga yang Bangkit. Ia berdiri tegak seperti tombak. Saat seseorang melihatnya, mereka akan merasa tubuhnya panas dingin.
Xu Zhong mengusap kepala botaknya. Ia terlihat ingin berbicara tetapi pada akhirnya memutuskan untuk menutup mulutnya.
Xu Zhong hanyalah karakter pendukung kali ini. Ia dan beberapa pria lainnya dengan tanda pangkat yang sama di pundak mereka hanya mengawal seorang pria tua jangkung berambut perak.
Pria tua itu memiliki tanda pangkat berwarna emas bintang di pundaknya. Ketika melihat Luo Yunyang, ia menggeleng kepalanya pelan dan berkata dengan datar, "Apakah karena kau seorang Raja Pendatang Baru maka kau berhak datang terlambat di hari pertama latihan dan tak mengenakan seragam tentaramu?"
Ini karena ia tertidur setelah berlatih!
"Pak, saya rasa Raja Pendatang Baru seharusnya menjadi panutan bagi kita semua, bukan kambing hitam di kelompok ini!" seorang pemuda tampan dengan aura yang angkuh berkata dengan keras saat ia melangkah maju.
Setelah ia berbicara, beberapa suara terdengar bersahutan, "Benar, Raja Pendatang Baru seharusnya menjadi panutan. Orang ini tak layak menjadi panutan!"
"Apakah orang seperti ini cocok untuk menjadi Raja Pendatang Baru?"
Luo Yunyang tak senang dengan pernyataan itu. Mereka jelas tak ingin aku menjadi Raja Pendatang Baru!
Setelah menikmati keuntungan khusus berupa diskon 70% untuk semua pembeliannya, Luo Yunyang menyadari bahwa gelar Raja Pendatang Baru merupakan harta pribadinya. Ia jelas tak akan bersikap sopan jika ada orang lain yang menginginkannya.
"Pak, saya telah memperoleh keistimewaan sebagai Raja Pendatang Baru, dan saya rasa sedikit terlambat dan tak mengenakan seragam seharusnya juga menjadi salah satu keistimewaan dari gelar yang saya sandang ini. Lagipula, seorang Raja Pendatang Baru harus terlihat menonjol dibandingkan dengan sampah yang hanya bisa berbicara buruk! Siapapun yang merasa tersinggung dengan perkataan ini boleh menantangku!"
Ahli bela diri dengan suara suram, yang hanya menonton di pinggiran, memberikan seringaian dingin kepada Luo Yunyang saat mendengar perkataannya.
Ketika anggota kelas yang lain mendengar pernyataannya yang terus terang itu, mereka tak bisa berkata-kata. Ia sangat sombong sehingga bisa menyebut mereka sampah tanpa sedikitpun keraguan!
Sampah!
Itu adalah julukan yang diberikan Luo Yunyang untuk mereka. Sejumlah orang mulai meraung dengan marah.
"Kau yang sampah, Luo Yunyang! Aku tak senang jika kau yang mendapatkan gelar Raja Pendatang Baru! Aku berencana menantangmu satu bulan ke depan, tetapi setelah pernyataanmu yang ceroboh itu, sebaiknya aku menyingkirkanmu sekarang juga! Aku, Jin Botian, menantangmu secara resmi! Jika kau dapat menerima tiga pukulan dariku, aku akan mengakuimu sebagai Raja Pendatang Baru!"
Pria tua yang berdiri di tengah lapangan tersenyum tipis. Ia menganggukkan kepalanya dan berkata, "Raja Pendatang Baru yang hebat harus menonjol. Jika kau bisa mempertahankan gelarmu sebagai Raja Pendatang Baru, kedua permintaan yang kau ajukan hari ini akan dikabulkan!"
"Pak, Guan Wanli ingin menantang Raja Pendatang Baru. Tolong terima permintaan ini!" orang pertama yang maju bukanlah pemuda tampan tadi, tetapi seorang ahli bela diri yang tinggi dan kekar.
Tingginya sekitar 2 meter dan mengeluarkan aura yang kuat.
"Aku tahu siapa kau, Guan Wanli. Baiklah, permintaan dikabulkan!" Pria tua berseragam itu tersenyum pada Guan Wanli. "Jangan mempermalukan kakekmu."
"Jangan khawatir, Pak!" sambil berbicara, Guan Wanli menghampiri Luo Yunyang. "Aku tahu bahwa kau cepat, tetapi cepat bukan berarti kau tak terlihat. Keluargaku telah mewarisi Kemampuan Jam Emas Perkasa secara turun temurun. Aku hanya akan berdiri di sini dan membiarkanmu memukulku. Jika kau tak bisa membuatku terjatuh dalam tiga pukulan, kau harus menyerahkan gelar itu padaku!" Guan Wanli berkata dengan terus terang.
Sebuah seringai muncul di wajah Luo Yunyang. Ia tahu bahwa Guan Wanli memiliki posisi yang tak menguntungkan, tetapi sebetulnya ini adalah langkah yang strategis.
Orang yang kuat selalu menindas yang lemah.
"Baiklah!" Luo Yunyang mengetahui apa yang Guan Wanli ingin lakukan, tetapi ia berpura-pura tak tahu dan tersenyum menerima.
Xu Zhong mengerutkan keningnya. Ia ingin mengatakan sesuatu tetapi pria tua berseragam itu memberinya tatapan yang membuatnya terdiam.
"Mari kita mulai!" kata petugas militer yang berdiri di sebelah Xu Zhong.
Guan Wanli melangkah menghampiri Luo Yunyang. Ia mengambil nafas dalam-dalam, dan sebuah suara berderak terdengar dari dalam tubuhnya.
Luo Yunyang melihat wajah Guan Wanli tampak memancarkan kilauan metalik yang samar.
"Jam Emas Perkasa Tingkat 3. Dia benar-benar penerus si tua Guan!" pria tua berseragam itu mengeluh.